Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Dimangsa, Tokek Ini Menguliti Dirinya Sendiri

Kompas.com - 09/02/2017, 20:07 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com — Geckolepis megalepis punya mekanisme pertahanan diri yang tak biasa. Tokek tersebut menghindari predator dengan cara melepaskan kulit tubuhnya.

Saat berusaha melahap, kulit G megalepis yang menyerupai sisik ikan langsung terlepas. Sementara kulit lantas memenuhi mulut predator, binatang berjenis tokek itu melarikan diri.

Kemampuan mempertahankan diri dengan melepaskan kulit sebenarnya juga dimiliki oleh tokek-tokek lain dalam genus Geckolepis. Namun, G megalepis "lebay" sebab akan menguliti dirinya hanya karena sentuhan ringan.

"Awalnya, tokek ini mirip ikan. Namun, begitu Anda mengambilnya, dia akan mirip dada ayam tanpa bulu," kata Mark D Scherz, peneliti Ludwig Maximilian University di Jerman, yang menemukan spesies ini.

Penemuan tokek endemik Madagaskar dan Komoro ini menjadi penemuan pertama genus Geckolepis dalam 75 tahun terakhir.

Scherz mengatakan, sisik tokek ini mudah terlepas karena tidak melekat kuat pada kulit. Sisik serupa lempengan tertempel di sekujur tubuh sang tokek.

Kemampuan G megalepis bertahan hidup lebih baik dibandingkan dengan saudara-saudaranya karena memiliki sisik yang lebih besar. Peneliti mengungkapkan, sisik yang lebih besar akan terlepas lebih mudah.

"Yang benar-benar luar biasa, meskipun sangat keras dan sangat sulit dihasilkan, sisik itu terlepas dengan mudah, bisa beregenerasi, dan tanpa menimbulkan bekas," kata Scherz.

Untuk penelitian lebih lanjut, Scherz beserta timnya melakukan pemindaian untuk mengidentifikasi fitur kerangka G megalepis.

"Jadi, kami menggunakan micro-computed tomography (micro-CT) untuk memindai kerangka serta mengidentifikasi fitur mereka," ujarnya seperti dikutip Science Alert, Rabu (8/2/2017).

Hasil analisis membuat G megalepis dinyatakan sebagai spesies yang berbeda. Salah satu keunikannya adalah kemampuan menghasilkan sisik lebih mudah dan cepat. G megalepis bisa menumbuhkan sisik dalam beberapa minggu.

"Jelas membutuhkan usaha yang luar biasa serta tidak mudah untuk menumbuhkan lagi sisik-sisik ini. Namun, hal tersebut merupakan strategi pertahanan diri yang menarik," imbuh Scherz.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal PeerJ.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com