Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2017, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Biasanya, makanan adalah hal terakhir yang ada di pikiran Anda ketika sedang sakit; mual, sakit tenggorokan.

Namun, sebuah studi baru, menunjukkan bahwa makan, apalagi dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, justru dapat memercepat penyembuhan penyakit.

Para peneliti di Salk Institute for Biological Studies menemukan bahwa memaksakan diri untuk makan walau Anda tidak lapar, bisa membantu pemulihan.

Asisten Profesor Janelle Ayers dan timnya memberi bakteri Salmonella Typhimurium kepada tikus-tikus laboraturium. Bakteri ini menyebabkan hilangnya nafsu makan dan menyebar dengan cepat ke bagian lain dari tubuh.

Tikus yang mengonsumsi makanan lebih banyak ternyata hidup lebih lama daripada tikus yang makan hanya sedikit.

Anggapan yang beredar selama ini adalah bahwa makanan tambahan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi, itu tidak terjadi dalam penelitian ini.

Ayers menemukan bahwa bakteri pada tikus yang banyak makan, tidak menyebar seluas pada tikus yang makan hanya sedikit. Hal inilah yang memungkinkan mereka untuk tetap sehat.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa kehilangan nafsu makan akan membuat bakteri Salmonella menjadi lebih mematikan, karena usus dipaksa untuk menemukan nutrisi bagi dirinya sendiri," kata peneliti Sheila Rao dalam siaran persnya.

Penelitian ini hanya mencerminkan bagaimana bakteri bekerja pada tikus dan tidak manusia. Tetapi tim berharap, ini adalah awal yang baik untuk melakukan penelitian tambahan mengenai penurunan nafsu makan yang ditimbulkan penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi.

Selain itu, tim juga berharap bahwa pengobatan berbasis nutrisi bisa menjadi alternatif selain obat-obatan antibiotik.

"Menemukan alternatif terhadap antibiotik sangat penting, karena saat ini telah banyak kejadian evolusi strain kumam yang resisten terhadap antibiotik yang ada," kata Ayres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com