Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2017, 16:48 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Hubungan antara diabetes dan kanker pankreas mulai menjadi perhatian para peneliti. Penyakit kenaikan kadar gula darah ini diduga meningkatkan risiko kanker pankreas.

Prevention Research Institute International di Lyon, Prancis menungkapkan, 50 persen pasien kanker pankreas ternyata sebelumnya telah didiagnosis diabetes tipe 2 Angka tersebut bisa dibilang cukup tinggi dan menjadi tanda tanya.

Temuan yang dipresentasikan di European Cancer Congress, Amsterdam itu melibatkan hampir 1 juta pasien di Italia dan Belgia.
 
Diabetes sendiri memang berkaitan dengan fungsi pankreas. Pankreas berfungsi menghasilkan insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin. Resistensi insulin membuat gula dalam darah sulit diserap ke sel-sel tubuh.

Dengan begitu, para peneliti menduga risiko kanker pankreas mungkin meningkat akibat risiko diabetes.

Alice Koechlin, dari International Prevention Research Institute mengatakan, pasien diabetes maupun dokter harus menyadari berbagai kemungkinan komplikasi penyakit. Untuk mencegah komplikasi, sangat penting bagi pasien diabetes untuk selalu mengontrol gula darahnya.

Sebab, penyakit diabetes umumnya terlambat diketahui oleh pasien. Tanpa disadari, diabetes mungkin sudah merusak beberapa organ tubuh secara perlahan. Diabetes memang bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain karena merusak pembuluh darah kecil maupun besar.

Dengan adanya penelitian ini, nantinya pasien diabetes mungkin akan mendapat skrining untuk kanker. Penapisan awal sangat diperlukan untuk memukan kanker sebelum munculnya gejala.

Alice mengatakan, sayangnya sampai saat ini belum ada metode non-invasif yang baik untuk mendeteksi kanker pankreas. Harapannya, kanker pankreas bisa ditemukan hanya lewat pemeriksaan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com