Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obat Biosimilar yang Berasal dari Makhluk Hidup

Kompas.com - 21/12/2016, 12:27 WIB
Dian Maharani

Penulis

CIKARANG, KOMPAS.com - Obat biosimilar adalah produk obat biologis yang dibuat mirip dengan obat aslinya setelah habis masa paten. Dalam obat-obatan kimia dikenal dengan obat generik.

Berbeda dengan obat kimia, produk bioteknokogi ini berasal dari makhluk hidup berupa jaringan, sel, DNA, atau protein. Produk bioteknokogi yang sudah lama kita kenal adalah vaksin. Kemudian, stem cell atau sel punca yang banyak diteliti untuk mengobati berbagai jenis penyakit.

Kepala Produksi PT Kalbio Global Medika, Austin Yonika mengungkapkan, sumber sel hidup bisa berasal bakteri E.coli, ragi, serangga, dan mamalia sel.

"Dari keempat itu, umumnya yang dipakai adalah sel mamalia. Molekul di mamalia paling kompleks," jelas Austin dalam temu media di Gedung PT Kalbio Global Medika, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).

Pada hewan, sel yang diambil umumnya adalah dari hamster. Sel tersebut nantinya akan disimpan di bank sel. Kemudian, dilakukan kultur sel untuk memperbanyak sel yang diinginkan. Pada tahap ini, sel akan mengeluarkan protein-protein.

Setelah itu, dimulailah proses penyaringan untuk memurnikan satu molekul saja yang diinginkan. Ada sekitar empat kali penyaringan dalam proses ini. Hal ini untuk mengambil bahan baku aktif yang akan diformulasikan menjadi obat biosimilar. Hingga akhirnya obat biosimilar berupa cairan itu dimasukkan ke dalam alat suntik.

Prosesnya memang lebih rumit dibanding membuat obat-obatan kimia. Penempatan obat biosimilar ini tidak bisa di dalam kapsul atau tablet seperti halnya obat kimia. Sebab, biosimilar menggunakan sel hidup yang sangat sensitif.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan mengungkapkan, produk bioteknologi sudah banyak digunakan untuk berbagai penyakit.

Obat produk biologi dinilai dapat mengatasi penyakit yang selama ini tidak efektif diobati dengan obat kimia. Efek samping obat biologi juga lebih rendah dibanding obat kimia.

Obat biologi yang sangat dikenal masyarakat dan pemakaiannya tinggi antara lain, suntik insulin untuk pasien diabetes, terapi albumin untuk pasien hepatitis B atau hepatitis C, hingga suntikan erythropoetin yang digunakan oleh pasien cuci darah.

PT Kalbio Global Medika pun saat ini tengah mengembangkan biosimilar erythropoetin (EPO) yang bermanfaat untuk produksi sel darah merah (eritrosit) di sumsum tulang.

Jika telah lulus uji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, obat tersebut rencananya akan mulai dipasarkan akhir tahun 2017. Setelah itu, akan membuat biosimilar GCSF, yaitu obat pembentukan sel darah putih untuk membantu mengatasi penyakit kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com