Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 22:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Menemukan benjolan di area testis adalah salah satu hal yang paling menakutkan seorang pria. Jika benjolan tersebut adalah kanker testis, mengetahuinya sejak awal bisa menyelamatkan hidup Anda.

Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan, tetapi kemungkinan sembuh akan turun jika Anda baru bisa mendeteksinya setelah sel kanker menyebar.

Sebanyak 99 persen pria dengan kanker testis lokal (belum menyebar) dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah mereka tahu mereka mengidap kanker.

Tapi, kemungkinan itu turun menjadi 74 persen setelah sel kanker menyebar ke organ yang letaknya jauh dari testis, menurut data dari Cancer Institute’s Surveillance, Epidemiology, and End Results Program (SEER).

Haruskah Anda Melakukan Uji Testis Mandiri Secara Reguler?

Saat ini, U.S. Preventive Task Force tidak merekomendasikan uji mandiri testis secara rutin. Penyebab utamanya adalah karena mereka percaya, para pria tidak perlu dibuat stres dengan mencari hal-hal yang bisa dianggap berbahaya, padahal tidak, kata Tobias Kohler, MD, juru bicara American Urological Association dan profesor urologi di Southern Illinois University School of Medicine.

Ada kemungkinan bahwa bagian dari anatomi testis Anda, seperti misalnya korda spermatika atau epididimis (tabung yang menghubungkan testis dengan vas deferens), Anda rasakan bermassa padat sehingga Anda menjadi panik. Padahal, itu adalah hal yang sangat normal, kata Dr Kohler.

Saran: Jika Anda memiliki jadwal ke dokter, misalnya mungkin untuk pemeriksaan kesehatan rutin, minta dokter menunjukkan seperti apa benjolan atau bentuk testis yang normal dan mana yang tidak normal.

Setelah Anda mendapat ilmunya, Anda harus dapat menangkap setiap perubahan yang berpotensi masalah dalam testis Anda, kata Dr Kohler.

Banyak ahli urologi percaya, memeriksa testis secara mandiri dan reguler adalah tindakan yang pintar. Dr. Kohler dan penasihat urologi Men's Health, Larry Lipshultz, M.D., adalah dua ahli yang menyarankan pemeriksaan mandiri sebulan sekali. Berikut adalah cara untuk memulainya.

Melakukan Uji Testis Mandiri

Tempat terbaik untuk melakukan pemeriksaan mandiri adalah di kamar mandi setelah mandi air hangat.

Kehangatan akan membuat skrotum Anda rileks, sehingga lebih mudah bagi Anda untuk merasakan kelainan apapun yang mungkin ada, kata Nicholas Cost, M.D., dokter ahli urolog dan asisten profesor di University of Colorado.

Mulailah dari bagian atas testis kiri. Pegang testis di antara ibu jari dan jari-jari kedua tangan. Dengan lembut, gerakkan jari-jari Anda ke bawah. Ulangi dengan testis sebelah kanan.

Carilah setiap benjolan yang keras, atau lunak, atau perubahan yang tidak biasa dalam ukuran, bentuk, dan konsistensi testis Anda, kata Dr. Cost.

Mungkin, adalah hal yang menakutkan jika Anda sampai menemukan sesuatu yang aneh. Tapi, tidak semua keabnormalan pada testis, sudah pasti adalah kanker, kata Dr Kohler.

Misalnya, jika Anda merasa seperti ada jalur keras tak beraturan di permukaan kantung testis, sangat mungkin itu adalah varikokel atau pembuluh darah membesar di testis Anda.

Anda juga dapat menemukan benjolan yang tidak berbahaya yang kemungkinan hanya kista di testis Anda.

Hanya dokter yang dapat mengetahui secara pasti apakah temuan Anda tersebut adalah kanker atau bukan. Jadi, jika Anda melihat atau merasakan ada benjolan, atau keabnormalan apa saja di testis Anda yang tiba-tiba muncul, segera jadwalkan janji dengan urolog.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com