Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2016, 14:52 WIB
Monika Novena

Penulis

Kira-kira 65 juta tahun lalu, monster laut purba seukuran 5 gedung bertingkat pernah mendominasi kehidupan laut Antartika yang gelap.

Mahluk laut yang disebut dengan mosasaur ini merupakan reptil air yang hidup pada masa Cretaceous. Salah satu cirinya adalah menggunakan anggota badannya seperti ekor untuk mendayung.

Sayangnya tak banyak bukti yang bisa digunakan untuk mengungkap monster laut ini. Hingga akhirnya sebuah sebuah ekspedisi pun digelar untuk menemukan bukti-bukti lanjutan spesimen tersebut.

Berhari-hari peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Paleontologi Chile mencoba peruntungan mereka untuk mendapatkan fosil mosasaur. Namun menjelang hari-hari perjalanan mereka, di tengah badai dan cuaca buruk para peneliti tak menemukan apapun.

Sempat putus asa dan menganggap perjalanan mereka sia-sia, hingga akhirnya mereka berhasil menemukan tengkorak mosasaur di Pulau Seymour pada Januari 2011.

Penemuan ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu mengingat spesimen ini merupakan fosil kedua yang ditemukan di Antartika. Namun berbeda dengan sebelumnya, mosasaur kali ini memiliki ukuran yang luar biasa besar.

Ini berdasarkan pada ukuran anatomi tengkorak yang ditemukan dengan lebar 4 kaki atau 1,2 meter. Sementara seluruh tubuh reptil terbentang sekitar 33 kaki (10 m), menjadikannya predator laut terbesar di wilayah tersebut.

Peneliti pun memberi nama Kaikaifilu hervei. Kaikaifilu merupakan mitos dari kebudayaan Mapuche di Selatan Chile dan Argentina yang berarti reptil raksasa yang menguasi lautan.

Sedangkan kata hervei diambil dari nama Francisco Herve, geologis asal Chile dan juga seorang petualang Antartika.

"Sebelumnya bukti keberadaan mosasaur dengan ukuran raksasa seperti Kaikafilu hervei tidak diketahui. Padahal Antartika memiliki jumlah Plesiosaurus yang melimpah," kata Rodrigo Otero, paleontologis Universitas Chile seperti dikutip dari Livescience Rabu (9/11/2016).

Plesiosaurs merupakan reptil laut berleher panjang yang menjadi buruan utama Kaikafilu hervei.

Meskipun saat ini Antartika merupakan benua yang dingin, namun saat jaman dinosaurus kondisinya jauh lebih hangat. Sekumpulan binatang yang berenang di wilayah itu menjadikan surga makanan bagi Kaikafilu hervei.

Penelitian ini telah dipublikasikan pada 4 November 2016 di the journal Cretaceous Research.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com