Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Metabolisme merupakan proses tubuh dalam mengubah kalori menjadi energi. Jika metabolisme lambat, maka bisa terjadi kenaikan berat badan. Lantas, mengapa metabolisme melambat?

Ada banyak penyebab mengapa kerja metabolisme tidak normal lagi, salah satunya gangguan hormonal. Nah, ketahui gangguan medis lain yang berkontribusi pada kondisi ini.

- Kebanyakan kortisol
Bagi sebagian orang, kelebihan hormon kortisol atau hormon stres, dapat menyebabkan metabolisme lambat. "Kelebihan kortisol dapat memicu kenaikan berat badan secara signfikan," kata Michael West, dokter spesialis endokrinologi dari Washington.

Dalam jumlah normal, kortisol bersama hormon lainnya sebenarnya membantu membakar lemak. Namun, jika jumlahnya berlebihan, misalnya karena stres kronik, tubuh mengira kita membutuhkan energi ekstra sehingga mempertahakan kalori.

- Kadar insulin tinggi
Ini seperti mana yang lebih dulu antara ayam atau telur. Kegemukan dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe dua, sementara penyakit diabetes terkait dengan kesulitan menurunkan berat badan.

Hormon insulin diperlukan tubuh untuk memakai glukosa sebagai energi. Jika tubuh kita "resisten pada insulin" maka sel-sel tubuh tak bisa menyerap glukosa sehingga kadar gula darah tinggi. Kondisi ini membuat tubuh mengira kita kelebihan stok energi sehingga kerja metabolisme pun melambat.

- Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid yang terletak di bagian bawah leher, bekerja mengatur hormon tiroid yang berpengaruh besar pada metabolisme. Jadi, jika hormon ini kurang (disebut dengan hipotiroid) maka metabolisme pun melambat. Untuk mengetahui kadar hormon ini diperlukan pemeriksaan darah.

- Estrogen rendah
Perempuan yang memasuki usia menopasue mungkin akan bertanya-tanya mengapa metabolismenya melambat. Salah satu pemicunya adalah berkurangnya hormon estrogen, yang juga penanda menopause. Kurangnya estrogen juga meningkatkan massa lemak dan menurunkan massa otot.

- Testosteron berkurang
Seiring bertambahnya usia, pria juga akan mengalami penurunan testosteron. Tanda-tandanya antara lain massa otot berkurang dan massa lemak bertambah.

- Penuaan
Kita sering mengaitkan perlambatan metabolisme dengan bertambahnya usia, dan ini memang ada benarnya. Selain karena perubahan hormonal, tubuh kita juga kehilangan jaringan otot seiring bertambahnya usia. Karena otot membakar lebih banyak kalori, maka lebih sedikit otot berarti kita pun akan lebih banyak menyimpan lemak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com