JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai negeri yang dijuluki Cincin Api, Indonesia tak luput dari ancaman gempa, selain letusan gunung berapi. Namun, tahukah Anda masih ada turunan bencana lain lagi yang membayangi?
“Bencana itu bisa berupa sengatan listrik dan juga kebakaran (ketika terjadi gempa),” ujar Frankco Nasarino Nainggolan, Product Marketing Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia pada Kompas.com, Sabtu (1/10/2016).
Rino, biasa ia disapa menjelaskan, gempa bisa diikuti banjir, bahkan memicu tsunami. Dari sinilah bencana turunan tersengat listrik bisa bermula.
“Air adalah penghantar listrik yang baik. Begitu pula manusia. Nah, ketika ada banjir dan aliran listrik bersamaan, orang akan lebih mudah tersengat listrik. Bahayanya bisa sampai meninggal,” kata Rino.
Banjir besar yang melanda satu desa di Thailand padas 2011, tutur Rino, menyebabkan 500 orang meninggal. Saat dicek, penyebabnya adalah tersengat listrik. Ketika banjir melanda desa itu, petugas listrik setempat belum mematikan aliran listrik.
“Berhubung Indonesia adalah Negeri Cincin Api, masyarakat harus waspada soal itu juga. Saat terjadi gempa, orang sibuk melarikan diri. Tak peduli arus listrik masih menyala. Padahal itu juga (bisa jadi) bencana,” tambahnya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab?
Menurut Rino, pemilik rumah adalah orang yang paling paham instalasi di rumahnya sendiri. Karenanya, urusan mati-nyala listrik di kondisi-kondisi genting seperti itu pun menjadi tanggung jawabnya.
Pahami daerah lembab
Pada dasarnya, orang tidak perlu menunggu bencana untuk mengetahui ancaman dari keberadaan arus listrik. Rino bilang, penghuni juga harus paham bahwa daerah lembab di dalam rumah juga punya risiko serupa dengan banjir.
“Misalnya daerah yang dekat dengan kamar mandi. Itu lembab kan,” katanya.
Rino lalu menjelaskan soal Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO)—alat yang menggabungkan fungsi Mini Circuit Breaker (MCB) Box yang berisi beberapa MCB dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)—sebagai alat proteksi otomatis.
Inovasi dari Schneider Electric itu, ujar Rino, dapat melindungi rumah dari bahaya korsleting dan kelebihan beban penggunaan listrik.
“Alat ini juga bisa mengantisipasi risiko seseorang tersengat listrik ketika ada kebocoran, korsleting, atau bahkan kebakaran karena arus listrik, termasuk di tempat-tempat lembab,” ungkap Rino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.