Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2016, 17:45 WIB

KOMPAS.com - Penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, atau stroke, berawal dari gaya hidup tidak sehat. Sayangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih minim.

Data Kementrian Kesehatan meunjukkan, dalam 30 terakhir penyakit tidak menular menjadi penyebab terbesar kesakitan dan kematian.

Faktor risiko penyakit tidak menular antara lain kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, konsumsi alkohol, merokok, pencemaran lingkungan, dan buang air besar sembarangan.

"Terjadi pergeseran penyakit di masyarakat, dari penyakit menular menjadi tidak menular. Penyakit ini menimbulkan biaya besar pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," kata Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek di Jakarta (10/11/2016).

Nila mengatakan, pada saat JKN diluncurkan di tahun 2014, program pencegahan penyakit belum dimasukkan dalam anggaran.

"Saat ini fokusnya ke upaya preventif dan promotif. Dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," ujarnya.

Pemerintah akan meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) agar tumbuh kesadaran dan kemauan untuk berperilaku sehat pada setiap individu.

Program yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 November 2016 itu akan melibatkan beberapa kementrian terkait.

"Ada 12 kementrian yang programnya sudah ada program-program kesehatan. Kalau sebelumnya masih jalan sendiri-sendiri, sekarang dikumpulkan jadi satu di bawah koordinasi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Tapi karena ada kata sehatnya, maka yang isi sehatnya diarahkan oleh Kementrian Kesehatan," kata Diah Saminarsih, Staf Khusus Menteri Kesehatan, dalam acara yang sama.

Diah menambahkan, lewat Germas, setiap individu didorong untuk ikut terlibat dan berkomitmen melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat. "Misalnya setiap hari jalan kaki 1000 langkah, makan sayur, atau orangtua dan anak berolahraga setiap 30 menit," katanya.

Gerakan masyarakat hidup sehat ini dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi bangsa.

"Dengan adanya JKN seolah-olah masyarakat merasa tidak perlu menjaga kesehatan karena ada uang untuk berobat. Padahal, dana JKN itu ada batasnya. Jadi masyarakat diajak untuk sama-sama menjaga kesehatannya agar tidak sakit," ujarnya.

pemerintah membalik dulu pola pikirnya. kalian harus mencegah dari mengobati
JKN seolah2 sudah meneydiakan uang
kesan bahwa uang itu ga ada batasnya salah, jadi sama2 harus jaga kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com