Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2016, 11:09 WIB

KOMPAS.com - Perasaan cemas berlebihan terhadap segala sesuatu dalam kehidupan merupakan ciri dari gangguan cemas. Gangguan ini bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak.

Sekitar 1 dari 8 anak menderita kecemasan yang gejalanya sering tidak disadari orangtua dan hanya dianggap sebagai kenakalan anak. Mereka juga sering tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya. Kenali apa saja tanda-tanda si kecil mengalami gangguan cemas.

- Memikirkan hal buruk
Ketika anak mendapatkan hasil ulangan yang jelek atau kalah dalam pertandingan olahraga, anak yang cemas sering memikirkan hal-hal terburuk, dan bukan berharap yang terbaik untuk menghindari kekecewaan.

- Pola makan berubah
Seperti halnya orang dewasa, selera makan anak juga terkait dengan emosinya. Anak dengan gangguan cemas mungkin akan menolak makanan yang biasanya ia sukai atau jadi pilih-pilih makanan. Mereka juga lebih suka makan sendiri, sebagai bentuk kendali terhadap dirinya.

 - Gangguan penyakit
Manifestasi dari perasaan cemas yang dialami anak adalah berbagai gangguan penyakit, misalnya sakit kepala, nyeri perut, atau nyeri otot. Kondisi itu membuat mereka tidak masuk sekolah atau mengikuti kegiatan eskul.

- Tantrum
Pada anak yang berusia dini dan belum lancar bicara, mereka akan menunjukkan gejala tantrum. Hal yang sama juga dapat terjadi pada anak yang lebih besar tetapi belum bisa mengekspresikan emosinya yang kompleks.

- Semua dirasa salah
Pernyataan seperti, "Saya tak pernah melakukan apa-apa dengan benar", atau "Mengapa saya selalu buruk", adalah contoh dari luapan perasaan negatif yang dimiliki anak yang sedang cemas. Perasaan pesimis, frustasi dengan dirinya sendiri, bisa membuat anak menggeneralisasi segal hal, misalnya dengan kata "tidak pernah" atau "saya selalu".

- Agresif
Kecemasan pada anak seringkali muncul sebagai perilaku agresif, misalnya saja menyobek kertas ulangan, memukul teman atau adiknya. Di balik sikap agresifnya itu sebenarnya adalah cara anak mengekspresikan perasaan yang tak disampaikan melalui kata-kata.

- Susah tidur
Seperti halnya orang dewasa, anak dengan gangguan cemas juga sulit tidur karena pikirannya dipenuhi rasa khawatir.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com