Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ular Tak Berkaki? Ilmuwan Temukan Jawabannya

Kompas.com - 26/10/2016, 19:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan hewan memiliki kaki untuk bergerak. Tapi, salah satu hewan yang tidak mengandalkan kaki untuk bergerak adalah ular.

Mengapa ular tak berkaki? Sejauh ini, kita mungkin puas dengan jawaban: ular berevolusi.

Baca juga: Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Namun, dua ilmuwan dari University of Florida, ingin menyelidiki lebih dalam, terutama dari sisi genetika.

Mereka juga ingin tahu apakah evolusi akan bisa membuat ular menjadi berkaki pada masa depan.

Penelitian ilmuwan mengungkap, perkembangan kaki pada ular salah satunya ditentukan oleh gen "Sonic Hedgehog".

Nama "Sonic Hedgehog" diambil dari tulang serupa landak yang tumbuh saat perkembangan awal embrio ular.

"Itu adalah salah satu rangka tubuh teraneh pada vertebrata," kata Martin J Cohn yang melakukan riset.

Walaupun ular kini tak memiliki kaki, gen itu tetap eksis.

Gen tersebut bisa "hidup" dan "mati". Pada ular, gen itu dalam konsisi "mati" sehingga kaki tak tumbuh.

"Pada kadal, Sonic Hedgehog "hidup" dan bertindak sebagai motor, mendorong perkembangan alat gerak dari tangan hingga jari," jelas Cohn seperti dikutip National Geographic, Sabtu (23/10/2016).

Baca juga: Di Mana Habitat Ular Anakonda Hijau?

 ular sanca mata putih atau piton Sawu atau Liasis savuensis ular sanca mata putih atau piton Sawu atau Liasis savuensis

Dalam publikasinya di jurnal Current Biology minggu lalu, Cohn mengungkap bahwa pada phyton, gen Sonic Hedgehog sempat "hidup" pada masa awal embrio. Itu sebabnya phyton kadang memiliki semacam cakar yang sebenarnya bakal kaki.

Temuan ini menunjukkan, phyton sebenarnya mungkin memiliki kaki. Tak butuh evolusi. Phyton hanya butuh mutasi genetik yang tepat, maka kaki pun tumbuh.

Kajian genetik pada ular ini bisa bermanfaat untuk penelitian evolusi yang lebih luas.

"Saya pikir ini bisa menjadi dasar untuk melakukan studi perbandingan tentang bagaimana organ hilang dalam evolusi," kata Cohn.

Baca juga: Kenapa Ada Ular yang Sangat Berbisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com