Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Bulan "Facelift" Setiap 81.000 Tahun

Kompas.com - 13/10/2016, 21:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 81.000 tahun, bulan mengalami facelift. Wajahnya berubah total akibat hantaman asteroid.

Hantaman itu memicu perubahan di lapisan setebal 2 cm di bagian paling luar bulan yang terdiri dari debu-debu yang mudah terbang.

Fakta itu terungkap lewat studi Emerson Speyerer dari Arizona State University dan rekannya yang dirilis di jurnal Nature pada Rabu (12/10/2016).

Speyerer menganalisis data wahana Lunar Reconnaissance Orbitter (LRO) milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang memetakan permukaan bulan sejak tahun 2009.

Dengan membandingkan citra di wilayah yang sama selama periode tertentu secara reguler, Speyerer membuat perkiraan dan ekstrapolasi untuk mengungkap kejadian selama puluhan ribu tahun.

Diberitakan The Guardian, Kamis (13/10/2016), selain soal "facelift" itu, studi mengungkap bahwa setiap tahun, bulan rata-rata punya 180 kawah baru yang bediameter setidaknya 10 meter.

Sementara itu, dalam tujuh tahun terkahir, ilmuwan mengungkap bahwa ada 222 peristiwa tumbukan baru dengan jumlah kawah 33 persen lebih banyak dari perkiraan.

Tak hanya kawah, bulan juga memiliki bopeng-bopeng kecil sebanyak 47.000 yang merupakan dampak samping dari tumbukan asteroid. Tumbukan menyebabkan sejumlah material bulan terangkat dan kembali menghujani permukaannya.

Stephanie Werner dari University of Oslo mengatakan, jika manusia bercita-cita tinggal di bulan, maka ancaman tumbukan asteroid harus jadi perhatian.

Tinggal di bulan menjadi berbahaya karena sewaktu-waktu bisa dihantam asteroid.

Bumi sebenarnya juga terancam hantaman benda langit rata-rata 100 ton sehari. Bedanya, Bumi memiliki atmosfer. Benda langit yang diameternya mencapai 25 meter sekalipun bakal terbakar habis di atmosfer.

Atmosfer bulan sangat tipis, hanya 100 molekul per meter kubik. Sementara, bumi memiliki 100 miliar miliar molekul tiap meter kubik. Akibatnya, bulan tak terlindungi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com