Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awetan Ganja di Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun

Kompas.com - 10/10/2016, 12:35 WIB

Para arkeolog menemukan tanaman ganja yang diawetkan bersama dengan tengkorak manusia berusia hampir 2500 tahun. Penemuan tak biasa ini terletak di sebuah pemakaman kuno di Turpan, bagian barat laut China.

Mereka mengungkapkan bahwa temuan unik ini dapat menambah pemahaman kita tentang budaya Eurasia kuno dalam menggunakan tanaman ganja untuk tujuan ritual dan obat.

Arkeolog Hongen Jiang bersama dengan rekan-rekannya memaparkan secara rinci penemuan dalam jurnal Economic Botany.

Tengkorak di makam tersebut adalah seorang pria dewasa yang diduga dari kelompok ras Kaukasia berusia sekitar 35 tahun. Pria itu dimakamkan di atas alas kayu dengan bantalan akar-akar rerumputan di bawah kepalanya.

Tiga belas tanaman ganja, masing-masing dengan panjang hampir tiga kaki, ditempatkan secara diagonal di atas dada kerangka pria itu, dengan akar berorientasi di bawah panggul dan ujung tanaman berada tepat di bawah dagu, dan di samping sisi kiri wajahnya.

Berdasarkan analisis radiokarbon pada isi makam, diketahui bahwa penguburan terjadi sekitar 2.400 hingga 2.800 tahun lalu. Menurut Jiang, penemuan ini menambah bukti arkeologi yang menunjukkan jika konsumsi ganja ‘sangat populer’ di daerah padang rumput Eurasia di masa lalu.

Pemakaman Unik

Makam dalam penelitian ini merupakan salah satu dari 240 makam yang digali di pemakaman Jiayi, Turpan. Hubungan makam dengan budaya Subeixi (biasa dikenal dengan Kerajaan Guishi) cukup kental.

Budaya ini berkembang sekitar 3.000 - 2.000 tahun lalu. Pada saat itu oasis gurun Turpan merupakan tempat persinggahan penting di Jalur Sutra.

Tanaman ganja telah ditemukan dalam beberapa makam lainnya di Turpan, terutama di pemakaman kontemporer di dekat pemakaman Yanghai (ditemukan hampir satu dekade lalu). Makam-makam tersebut berisi hampir dua pon biji ganja dan bubuk daun ganja.

Biji ganja juga pernah ditemukan pada milenium awal sebelum masehi (SM) di penguburan Scythian di Siberia selatan, bagian barat dari Turpan.

Penemuan tersebut di makam salah seorang wanita yang mungkin meninggal karena kanker payudara. Arkeolog menduga wanita itu mungkin menggunakan ganja di bagian tertentu untuk meringankan penyakitnya.

Bagaimanapun, ini merupakan kali pertama arkeolog menemukan tanaman ganja lengkap.

"Penemuan ini juga pertama kalinya diketahui penggunaan ganja sebagai ‘kain kafan’ atau untuk menutupi jenazah dalam penguburan manusia," kata Jiang.

Arkeolog masih bergulat mempertanyakan penggunaan tanaman ganja di daerah Turpan. Seperti yang sudah diketahui, ganja merupakan tanaman serbaguna tidak hanya untuk sifat psikoaktif, tetapi juga untuk serat yang tahan lama. Ia bisa ditenun menjadi kain, bijinya kaya akan minyak, serta bergizi.

Saat ini peneliti sampai pada kesimpulan bahwa ganja ini ditanam dan dipanen untuk resin psikoaktif. Ganja mungkin digunakan dengan dihirup. menjadi semacam dupa, atau dikonsumsi dalam minuman untuk tujuan ritual atau obat.(K.N Rosandrani, Nationalgeographic.com/Kristin Romey)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com