Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2016, 07:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

KOMPAS.com - Saat membaca judul artikel ini, Anda mungkin bertanya apakah benar manusia minum ingus tanpa sadar?

Biasanya, ingus identik dengan sakit pilek atau flu. Ya, saat flu atau pilek, hidung biasanya tersumbat. Manusia lantas berusaha mengeluarkan ingus agar merasa plong.

Baca juga: Ingus Kuning, Hijau, dan Merah Muda, Apa Artinya?

Tapi, tahukah anda? Manusia sebenarnya setiap hari menghasilkan ingus hingga 1 liter dan berakhir menelannya tanpa sadar.

Bagaimana bisa ingus tertelan setiap hari?

Jadi, ingus atau mucus, dihasilkan oleh kelenjar mukosa pada tenggorokan, hidung, dan sekitar paru-paru.

Dalam kondisi normal, ingus atau mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa pada hidung dihilangkan dengan sendirinya.

Mucus dari hidung akan menuju saluran hidung, bergerak menuju kerongkongan dengan bantuan rambut-rambut halus yang disebut cilia, kemudian masuk ke saluran pencernaan, dan tertelan.

Ingus lebih banyak saat sakit

Namun, ketika sakit, tubuh tak bekerja normal. Tubuh mungkin juga membuat lebih banyak ingus.

Berpadu dengan bengkaknya bagian hidung ketika flu, ingus akhirnya banyak tertahan dan menyebabkan hidung tersumbat.

Baca juga: 7 Warna Ingus dan Maknanya bagi Kesehatan Anda

Manusia acapkali sibuk mengeluarkan ingus yang menjadi sumber sumbatan. Namun, begitu dikeluarkan, sebenarnya tubuh memproduksi ingus lebih banyak lagi.

Alhasil, tanpa diobati, hidung akan terus meler berapa pun besarnya frekuensi mengeluarkan ingus.

Kadangkala, saat flu, manusia juga mengira bahwa mereka memiliki masalah sinus.

Nyatanya, dalam banyak kasus, masalahnya bukan sinus, tetapi hanya pembengkakan pada bagian hidung.

Makanan panas dan pedas membersihkan hidung

Setiap makan makanan pedas dan panas untuk membersihkan sinus, sebenarnya manusia hanya membersihkan hidungnya.

Hidung tersumbat akibat ingus sebenarnya bisa dicegah dengan menjaga makanan dan istirahat.

Saat musim pancaroba misalnya, jenis-jenis bakteri atau virus yang melimpah di lingkungan sedikit berganti. Tubuh perlu penyesuaian.

Dengan makan dan istirahat yang cukup, manusia sudah membantu tubuhnya untuk beradaptasi.

Baca juga: Kenapa Ingus Bercampur Darah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com