Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unit Perlindungan Badak Sumatera di Kalimantan Akan Ditambah

Kompas.com - 06/04/2016, 21:24 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kematian Najag, satu-satunya badak sumatera di Kalimantan yang tertangkap fisik, menyisakan duka. Namun, upaya penelitian dan penyelamatan akan terus dilanjutkan.

Bambang Dahono Aji, Direktur Jenderal Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, ada 8-20 badak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Populasi tersebut tersebar pada tiga kantung wilayah.

Najag ditemukan di kantung wilayah tiga. Area itu dikelilingi oleh konsesi tambang, perkebunan, dan logging. Di wilayah itu, masih tersisa dua badak sumatera yang hidup bebas.

Bambang menyatakan akan mengupayakan perlindungan maksimal pada badak yang tersisa. "Kami akan segera menggiring dan menangkap badak yang ada untuk dipindahkan ke lokasi baru," katanya.

Pemerintah serta pakar dan aktivis satwa liar telah mempersiapkan lokasi pemindahan di areal bekas tambang PT Kelian Ekuatorial Mining dan hutan lindung Kutai Barat seluas total 6.000 hektar. Suaka seluas 200 hektar juga dipersiapkan.

Langkah lain, pemerintah akan mengusahakan penambahan pelindung badak (Rhino Protection Unit/RPU). Saat ini, hanya ada 3 unit RPU dengan total personel 21 orang.

"Kalau perlu kita tambahkan menjadi 10 unit. Lebih banyak orang yang identifikasi, lebih banyak informasi yang akan didapatkan," jelas Bambang dalam konferensi pers, Rabu (6/4/2016).

Penyelamatan dan perlindungan badak hingga kini masih menjadi tantangan. Perlindungan badak menjadi tantangan karena ekspansi hutan, perburuan, dan minimnya penjaga.

Penyelamatan badak dengan relokasi pun tak mudah. Pertama, untuk menangkapnya, harus diketahui terlebih dahulu jalur atau home range tiap individu.

Kedua, pemindahan juga menuntut kehati-hatian. Badak bisa mengalami stress hingga berujung kematian bila kandang sementara kurang layak dan masalah pemindahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com