Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Tuan Rumah yang Baik di KTT Iklim

Kompas.com - 20/12/2015, 07:53 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

KOMPAS.com - Prancis sukses menjadi tuan rumah KTT Perubahan Iklim atau ConfErence of Parties (COP) 21, yang diselenggarakan United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Dari kota bersejarah ini dilahirkan Kesepakatan Paris (Paris Agreement), satu protokol bersama dunia guna melawan dampak perubahan iklim.

Sebagai tuan rumah yang baik dan sukses menyelenggarakan hajatan besar yang berakhir pada Sabtu (12/12/2015) ada beberapa catatan kecil yang layak untuk ditiru Indonesia jika menjadi tuan rumah konferensi dunia.

Warga Paris merupakan masyarakat yang bersahabat pada siapapun, meski pada kesan pertama berjumpa warga Paris memiliki imaji seperti warga yang sombong. Namun, saat pendatang atau turis meminta bantuan mereka akan sangat responsif.

"Mereka akan dengan senang hati membantu para pendatang memberi tahu alamat yang dituju, bahkan mereka bersedia meminjamkan ponsel untuk menelepon, dan ini tidak terjadi pada satu orang saja," ujar Helti Marini Sipayung, wartawati kantor berita Antara.

Selanjutnya, Perancis menyadari akan banyak pendatang, turis, dan delegasi KTT Perubahan Iklim, di setiap tempat fasilitas publik, terutama jalur bus, metro (kereta bawah tanah), disiapkan para pemandu menggunakan rompi bertuliskan COP 21, Paris.

Para pemandu dengan terampil dan bersahabat akan membantu kesulitan para pendatang. Selain disiapkan pemandu, di tempat-tempat publik seperti stasiun dan terminal, akan sangat banyak ditemukan penunjuk jalan menuju ke lokasi KTT Perubahan Iklim yakni Le Bourget.

Ada banyak peta lokasi Kota Paris yang disiapkan dan dibagikan secara gratis untuk mereka yang memerlukan, terutama peta menuju ke lokasi KTT Iklim di Le Bourget, Paris.

Selanjutnya, selama dua pekan kegiatan KTT iklim, pemerintah Prancis membagikan kartu navigo kepada 40 ribu peserta KTT, kegunaan kartu itu para peserta dapat menggunakan transportasi bus dan metro di Kota Paris secara gratis.

"Kartu ini dapat digunakan secara gratis, untuk mengelilingi Kota Paris selama dua pekan," Chloe seorang panitia KTT Iklim di Paris.

Bayangkan jika hendak menggunakan metro atau bus, dibutuhkan ongkos sekitar 2,5 euro, semakin sering berpindah jalur maka akan banyak pula euro dikeluarkan.

Namun dengan navigo gratis sangat memudahkan peserta KTT. 40 ribu navigo dibagikan secara gratis.

Secara kasat mata memang Perancis seolah merugi dengan mencetak kartu ekslusif beserta peta, namun efek di balik itu restoran, bar, kafe, pusat wisata, dan lainnya menjadi ramai.

"Anda bayangkan jika satu saja peserta KTT mampir di bar kami, memesan wine saja seharga 3 euro minimal setiap malam, ada berapa banyak uang beredar di Paris, dan itu menguntungkan kami pelaku usaha," ungkap salah seorang pemilik bar di Gambetta, Paris, Usin.

Meski jelang KTT Iklim serangan bom menyerang kawasan itu, tindakan pemerintah Perancis terhadap pendatang tidak seketat yang dikira, tak ada pengamanan yang mencolok di pusat-pusat kota.

Hanya sesekali polisi berpatroli dengan berjalan kaki. Pengamanan memang tampak meningkat saat mendekati lokasi KTT.

Terorisme bukan Islam Warga Prancis secara mayoritas menyadari aksi teror dan pengeboman yang kerap terjadi di belahan dunia termasuk di wilayah mereka adalah bukan Islam.

"Kami menyadari mereka pelaku teroris bukan Islam, kami tahu Islam tidak mengajarkan hal semacam itu, dan kami tetap terbuka dan mencintai penganut Islam," kata Didier seorang warga Paris pada Kompas.com.

Meski demikian aksi copet juga sempat menimpa beberapa delegasi Indonesia, ada banyak faktor dalam musibah ini salah satunya adalah keteledoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com