Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Maju Mundur Nuklir" di Aiman Kompas TV Malam Ini

Kompas.com - 19/10/2015, 20:04 WIB

Pemerintah sedang menjajaki pembangunan reaktor nuklir untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Pembangkit listrik nuklir berbiaya tinggi, namun mampu menjawab peningkatan kebutuhan listrik nasional, yang katanya mencapai 35.000 megawatt.

Jurnalis Senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, akan mengajak Anda masuk ke dalam reaktor nuklir yang dikelola Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Serpong.

Reaktor nuklir di Serpong ini merupakan reaktor nuklir ketiga yang dimiliki Indonesia, selain yang di Bandung dan Yogyakarta.

Seperti apa sebenarnya bentuk reaktor nuklir? Standar keselamatan apa saja yang harus dilalui Aiman supaya tidak terkontaminasi radioaktif?

Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto, menjelaskan bahwa reaktor nuklir di Indonesia memang dalam skala kecil.

Yang pasti, BATAN siap untuk mengelola PLTN. Tapi, bagaimana dengan pengelolaan limbah radioaktif-nya?

Iwan Kurniawan, seorang pakar Fisika Nuklir dengan tegas menolak pemanfaatan nuklir untuk energi di Indonesia.

Ia beralasan bahwa tipikal pekerja Indonesia yang ceroboh dan kurang disiplin, bisa menambah resiko pengelolaan PLTN.

Ia juga menambahkan, bahwa ketiga reaktor nuklir di BATAN sama sekali tidak ada hubungannya dengan PLTN. Apa alasannya?

Kepada Aiman, Menristek & Dikti, M Nasir, menjelaskan bahwa pemerintah mulai menentukan beberapa tempat yang akan menjadi kandidat lokasi pembangunan PLTN.

Dengan resiko sebagai negara cincin api, bagaimana kesiapan Indonesia? Setelah 50 tahun melakukan riset, mampukah BATAN mengelola PLTN? Dan apakah PLTN akan mampu menjadi solusi kebutuhan listrik nasional?

Simak selengkapnya di program AIMAN, malam ini, Senin (19/10/2015) pukul 22.00 WIB di Kompas TV (Nima Sirait)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com