Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkok Ginjal Buatan Sebentar Lagi Akan Menjadi Kenyataan

Kompas.com - 23/09/2015, 17:59 WIB
KOMPAS.com — Transplantasi ginjal buatan sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Ilmuwan baru-baru ini berhasil melakukan uji coba pencangkokan ginjal buatan pada tikus dan babi. Ginjal itu bisa bekerja dengan baik.

Takashi Yokoo dan rekannya dari sekolah kedokteran di Universitas Jikei mengembangkan ginjal buatan dari sel punca, sel bakal yang mampu berkembang menjadi jenis sel apa pun.

Tak seperti ilmuwan lain yang hanya membuat ginjal, Yokoo dan timnya juga mengembangkan saluran kemih dan kantong kemih, tempat urine untuk sementara ditampung.

Yokoo menggunakan tikus sebagai media inkubasi bagi ginjal yang dikembangkannya. Untuk menguji coba fungsi ginjal, Yokoo menghubungkan ginjal, saluran, dan kantong kemih buatan ke kantong kemih pada tikus.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa ginjal buatan bisa menyaring urine. Percobaan diulang dengan rentang waktu delapan minggu, dan hasilnya juga baik.

Berhasil melakukan hal tersebut pada tikus, Yokoo dan timnya menguji coba fungsi ginjal buatan pada babi. Hasil eksperimen juga baik. Keberhasilan itu dipublikasikan di artikel dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Chris Mason, ahli sel punca dan regenerasi di University College London, yang tak terlibat riset, berkomentar, "Ini adalah kemajuan menarik. Dasarnya kuat, dan mereka memiliki data bagus pada hewan."

Namun, kepada BBC, Selasa (22/9/2015), Mason mengingatkan, "Itu tak berarti langsung bisa bekerja pada manusia. Butuh bertahun-tahun. Ini sangat mekanis. Namun, ini membawa kita lebih dekat pada bagaimana penyaluran urine bekerja."

Upaya mengembangkan ginjal sintetis dilakukan oleh banyak ilmuwan. Harald Ott, ahli sel punca dan regenerasi dari Amerika Serikat, mengembangkannya dengan cara lain, membuang jaringan mati pada ginjal, dan menggantinya dengan yang sehat.

Ott mengungkapkan, dengan cara itu, ginjal dapat ditumbuhkan lebih cepat dan efisien, tidak perlu mengembangkan dari nol. Namun, keberhasilannya pada manusia kini juga belum bisa dijamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com