Badai yang menghantam Collooney, Co Sligo, Irlandia, itu membuat fosil itu terkuak sebenarnya sudah terjadi tahun lalu tetapi ilmuwan baru menyadari keberadaan fosil baru-baru ini. Arkeolog mengetahui adanya fosil setelah mengamati sebuah pohon berusia 200 tahun yang rubuh memperlihatkan akar besarnya.
"Bagian atas dari kerangka terangkat ke atas dan berada di dalam sistem akar. Namun demikian, bagian bawahnya tetap berada di dalam tanah. Secara efektif ketika pohon rubuh, fosil terpisah menjadi dua," kata Marion Down, arkeolog Sligo-Leitrim Archaeological Services.
Analisis yang dilakukan oleh Linda Lynch, seorang pakar tulang, mengungkap bahwa fosil itu adalah seorang laki-laki yang kira-kira hidup antara tahun 1030 - 1200 Masehi. Usianya antara 17-20 tahun ketika mati. Tingginya sekitar 178 centimeter, lebih tinggi dari rata-rata tinggi manusia masa itu, 170 centimeter.
Gangguan pada tulang belakang menunjukkan bahwa laki-laki itu menjadi buruh sejak kecil. "Kami tak tahu apakah dia mati dalam pertempuran atau karena perselisihan pribadi yang berujung pada kematian," kata Down seperti dikutip The Irish Times, Minggu (13/9/2015).
Meski begitu, adanya kerusakan pada tulang dada yang kemungkinan bekas tusukan pisau menunjukkan bahwa remaja itu mungkin mati karena kalah dengan lawannya. "Kuburan ini memberi petujuk tentang kehidupan dan kematian tragis seorang remaja di Sligo pada masa pertengahan, ungkap Dowd.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.