Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Harus Kreatif? Mungkin Alasannya agar Dapat Jodoh

Kompas.com - 25/05/2015, 20:14 WIB

KOMPAS.com — Bagaimana awalnya manusia menjadi makhluk kreatif? Mengapa harus menjadi kreatif?

Josephine CA Joordens, peneliti post-doktoral dari Universitas Leiden di Belanda, mengungkapkan bahwa alasan tumbuhnya kreativitas mungkin tak jauh-jauh dari mencari jodoh.

Joordens menyampaikan hal itu di sela presentasi tentang penemuan ukiran cangkang tertua di dunia dalam acara ulang tahun ke-25 Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Ukiran cangkang tertua sendiri ditemukan pada fosil cangkang kerang air tawar dari situs Trinil, Jawa Timur.

Cangkang itu ditemukan pertama kali oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1896. Selanjutnya, cangkang menjadi koleksi Museum Leiden.

Beberapa waktu lalu, Joordens dan rekannya, Clive Finlayson, mengevaluasi cangkang dan menyadari adanya pola yang aneh pada cangkang.

Joordens meminta Finlayson yang seorang pakar hewan untuk mengidentifikasi apakah pola itu alami atau buatan.

Setelah difoto dan diamati dengan mikroskop, Finlayson mengungkap bahwa pola aneh itu buatan manusia.

Hal yang mengejutkan, pembuat pola itu ternyata bukan manusia modern (Homo sapiens), melainkan manusia Jawa kuno (Homo erectus).

Ukiran tersebut diprediksi berumur 500.000 tahun.

Joordens mengungkapkan, ukiran yang sebenarnya hanya berupa gambar zigzag itu merupakan "petunjuk awal kreativitas manusia".

Nah, apa alasan Homo erectus membuat ukiran tersebut? Apakah mereka hanya iseng atau punya tujuan?

Joorden mengungkapkan, "Salah satu kemungkinannya adalah ada desakan untuk kreatif."

"Desakan untuk kreatif itu dipicu oleh mekanisme seleksi seksual. Mereka yang kreatif akan dipilih," ujarnya.

Kreativitas yang muncul kemudian berupa ukiran cangkang yang oleh banyak pihak disebut sebagai seni tertua yang dibuat manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com