Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hubungan Seks dan Laki-laki Harus Ada?

Kompas.com - 19/05/2015, 19:09 WIB

KOMPAS.com — Kawin. Aktivitas yang digemari, tetapi sebenarnya adalah mekanisme reproduksi yang tak efektif. Masa ingin menghasilkan anak saja harus lewat kompetisi sesama laki-laki yang tak jarang justru berakhir dengan kematian?

Laki-laki sendiri, apa gunanya? Memang, pada spesies manusia, misalnya, laki-laki berperan dalam mencari nafkah dan memberi perlindungan. Tetapi, pada banyak spesies, jantan tak lebih dari penyetor sperma.

Alyson J Lumley dari School of Biological Science di University of East Anglia di Inggris penasaran dengan alasan di balik adanya hubungan seks dan laki-laki. Dia bersama timnya melakukan penelitian dengan menggunakan kumbang beras Tribolium castaneum.

Lumley mengembangbiakkan kumbang beras dalam jumlah luar biasa banyak selama 10 tahun. Dia kemudian mengamati mutasi, frekuensi inbreeding atau perkawinan sedarah, serta parameter-parameter lain.

Dalam eksperimen, Lumley membagi kumbang beras menjadi dua grup besar. Grup pertama terdiri dari kumbang beras yang sengaja dipasangkan, dibuat monogami. Sementara dalam grup lainnya, jantan dan betina dibiarkan mencari pasangannya.

Proporsi jantan dan betina bervariasi. Dalam satu grup terdiri dari 90 persen jantan, sedangkan betina 10 persen. Dalam grup lain berkebalikan, betinanya 90 persen dan jantannya 10 persen sehingga pejantan mempunyai jodoh melimpah.

Proporsi jantan dan betina menunjukkan kuat lemahnya seleksi alam. Selama ini dipahami bahwa reproduksi seksual memungkinkan spesies untuk memperkaya genomnya sehingga membantu beradaptasi terhadap perubahan.

Hasil penelitian, seperti dinyatakan Lumley dalam publikasi di jurnal Nature pada Senin (18/5/2015), menunjukkan "secara umum famili yang merupakan keturunan dari populasi yang mengalami seleksi alam kuat lebih fit dan sintas 40 persen lebih lama."

Laki-laki atau pejantan dan kompetisi antara mereka ternyata juga memberikan manfaat. Jika tak ada laki-laki dan kompetisi, populasi secara genetik akan lemah dan lebih berisiko mengalami kepunahan.

"Kompetisi antar-lelaki untuk reproduksi memberikan keuntungan yang penting karena itu meningkatkan kesehatan genetik dalam populasi," kata Matt Gage dari University of East Anglia yang memimpin penelitian.

"Seleksi seksual yang didapatkan dengan cara itu berfungsi sebagai filter untuk menghapus mutasi gen yang berbahaya, membantu populasi untuk mapan, dan mencegah kepunahan dalam jangka panjang," imbuhnya seperti dikutip Reuters, Senin.

Dengan manfaat itu, aktivitas memilih pasangan dan hubungan seks yang menghabiskan tenaga, laki-laki yang kadang menyakiti hati, dan kompetisi antar-mereka terbayar. Usaha itu berguna untuk menjadikan suatu spesies tetap eksis di muka Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com