Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lutung Kelahiran Inggris Beradaptasi di Hutan Jawa

Kompas.com - 05/05/2015, 20:11 WIB

KOMPAS.com — Dua kelompok lutung yang terdiri dari sembilan ekor tampak kebingungan ketika kandang buatan dibuka.

Lutung-lutung itu tak segera keluar dari kandang, tetapi mulai melompat ke pohon-pohon yang berada di Hutan Lindung Kondang Merak, Malang, Jawa Timur.

Lutung-lutung yang dulunya merupakan penghuni Kebun Binatang Howletts Inggris dilepasliarkan oleh Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, Javan Langur Center (JLC), bekerja sama dengan The Aspinall Foundation.

Hutan Lindung Kondang Merak dipilih karena menjadi habitat alami lutung jawa, seperti dilaporkan kontributor BBC Indonesia di Malang Jawa Timur, Eko Widianto.

Pelepasliaran lutung yang lahir di kebun binatang Inggris itu diakui tidak mudah dan butuh persiapan beberapa bulan sebelum dilepas ke alam liar.

Project Manager JLC, Iwan Kurniawan, mengatakan, latihan utama yang diberikan kepada lutung-lutung ini adalah membiasakan makan dedaunan dan buah-buahan yang tersedia di alam karena selama tinggal di kebun binatang Inggris lutung-lutung tersebut diberi pakan sayuran dan umbi-umbian.

"Pelan-pelan kita ajari juga. Pakan diberikan seperti di sana ubi. Terus sayur-sayuran pasar, tetapi yang organik. Pelan-pelan kita kurangi. Kita ganti sampai benar-benar lupa makanan di Inggris itu," kata Iwan.

Para lutung juga dilatih untuk menghadapi predator dan hidup secara berkelompok di hutan.

"Adaptasi lingkungan, penyesuaian suhu udara. Setelah adaptasi lingkungan bisa melewati, berikutnya adaptasi pakan. Adaptasi yang paling penting adaptasi sosial untuk membentuk koloni. Tujuan akhir rehabilitasi adalah untuk pemulihan populasi di alam," kata Iwan.

Sebelum dilepasliarkan, lutung menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penularkan virus dan penyakit di habitat aslinya.

Populasi terancam

Pelepasliaran lutung jawa ke alam bertujuan menambah polulasi dan mencegah kepunahan. Sejak 1999, spesies lutung masuk kategori satwa langka dalam Appendix II karena populasinya terancam punah.

Jumlah populasi lutung jawa terus menyusut sampai 30 persen akibat perburuan dan semakin menyempitnya luas hutan di Jawa.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jember, Sunandar Trigunajasa, memperkirakan populasi di alam sekitar 2.000 ekor. Perburuan menjadi ancaman utama kepunahan untuk diambil daging, diawetkan, dan dipelihara.

Upaya menyelamatkan lutung melibatkan para bekas pemburu lutung, salah satunya Samsul Subakri, yang akhirnya menjadi relawan JLC.

"Rekor saya sebelas, satu pohon. Kalau monyet ditembak tak mati, ia turun melawan. Kalau lutung, ditembak tidak mati, tidak turun, tetapi naik lebih tinggi lagi," ungkap Samsul.

Samsul bercerita dia dulu berburu lutung untuk dijual dan diambil dagingnya.

Selama menjadi relawan, dia membantu proses rehabilitasi, evakuasi, dan konservasi lutung, termasuk membantu pelepasliaran lutung di hutan lindung pesisir selatan Kabupaten Malang.

"Kami akan berupaya untuk memonitor. Empat orang mengikuti pergerakan. Dua orang akan memonitor pergerakan kelompok ini dan dua orang lain memonitor kelompok lain," kata Samsul.

Ribuan lutung yang masih tersisa tersebar di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, dan hutan lindung di Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com