Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Seks Cumi-cumi Vampir yang Bergairah Terkuak

Kompas.com - 22/04/2015, 07:04 WIB

KOMPAS.com - Rahasia kehidupan seks cumi-cumi vampir terungkap. Jenis itu bereproduksi berkali-kali dan menghasilkan ribuan telur sepanjang hidupnya. Dialah bangsa cumi-cumi dengan kehidupan seks paling bergairah.

Henk-Jan Hoving dari GEOMAR Helmhotz Centre for Ocean Research Kiel di Jerman mengungkap rahasia itu dengan mempelajari 40 spesimen cumi-cumi vampir hasil koleksi tahun 60-70-an yang diawetkan dengan alkohol dan menjadi koleksi Santa Barbara Museum of Natural History.

Studi menemukan bahwa spesimen cumi-cumi tersebut ketika hidupnya telah memijah berkali-kali namun masih memiliki kemampuan untuk menghasilkan telur. Salah satu cumi-cumi yang sebesar 10 cm telah melepaskan 3.800 telur dan masih berpotensi menghasilkan 6.500 telur.

Jika cumi-cumi rata-rata menghasilkan 100 telur per kluster, maka spesimen itu telah memijah 38 kali dan masih berpotensi memijah 65 kali lagi. Itu berarti cumi-cumi tersebut bisa berumur 8 tahun, jauh lebih panjang dengan cumi-cumi jenis lain yang cuma 1-2 tahun.

"Jika mereka memang bisa hidup lebih lama, maka penting untuk mengetahuinya. Panjangnya umur adalah parameter sangat penting untuk memahami bagaimana ekosistem bekerja," kata Hoving seperti dikutip Livescience, Senin (20/4/2015).

Bereproduksi berkali-kali dan menghasilkan ribuan telur secara bertahap mungkin merupakan strategi yang tepat bagi cumi-cumi dengan nama latin Vampyroteuthis infernalis ini. Mereka hidup di lautan pada kedalaman 3.000 meter, miskin oksigen dan bahan makanan.

"Semua berlangsung lambat, jadi itu tidak memungkinkan cumi-cumi vampir mengerahkan seluruh energinya pada satu reproduksi yang besar," ungkap Hoving. Studi tentang cumi-cumi vampir ini dipublikasikan di jurnal Current Biology, Senin kemarin.

Cumi-cumi vampir adalah spesies yang dideskripsikan pertama kali tahun 1903 oleh ilmuwan Jerman, Carl Chun. Jenis itu menyandang nama vampir karena tubuh kemerahannya dan selaput antar alat geraknya, bukan lantaran memakan darah. Makanannya adalah partikel pangan yang jatuh dari permukaan lautan, disebut marine snow

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com