Bahas Fisika "Fast and Furious 7", Mungkinkah Aksi Gila dalam Film Dilakukan?

Kompas.com - 08/04/2015, 20:46 WIB

KOMPAS.com
 — Aksi dalam film Fast and Furious 7 begitu mengagumkan, mulai dari terjun dengan mobil dari pesawat hingga menggunakan mobil untuk melompat dari satu menara ke menara lain di kompleks Etihad Building, Abu Dhabi.

Satu hal yang patut dipertanyakan, apakah aksi-aksi itu secara ilmiah dapat dilakukan? Sejumlah fisikawan dengan keahliannya menghitung gaya serta kecepatan, mencoba menalar kemungkinan melakukan aksi tersebut dalam dunia nyata.

Matthew Kleban, doktor fisika dari Stanford University dan peneliti Pusat Kosmologi dan Fisika Partikel, mengomentari aksi terjun dari pesawat yang dilakukan Vin Diesel, Paul Walker, dan aktor lainnya.

Dari pesawat yang terbang pada ketinggian jelajah 3,1 kilometer, enam mobil keluar dan mulai berputar di udara, lalu terjun dengan parasut bersama penumpang di dalamnya. Sampai di daratan, mobil dan penumpangnya selamat, dan malah langsung melaju.

Hal itu tampak tak mungkin. Namun, Kleban seperti diberitakan Los Angeles Times, Minggu (4/4/2015), mengatakan, tak ada alasan secara fisika yang menunjukkan bahwa aksi tersebut tidak mungkin untuk dilakukan.

"Anda perlu perlengkapan terbaik. Anda perlu melakukan semuanya dengan tepat, dan mendarat di tempat yang benar. Tidak ada alasan bahwa mobil tak bisa terjun dengan parasut dan tetap melaju setelah mendarat," ungkap Kleban.

Agar hal itu bisa terjadi, parasut harus dibuat dengan bahan yang sangat baik dan kuat. Soal jenis materialnya, Kleban tak mengungkapkannya. Mobil bakal menghantam keras tanah saat mendarat, tetapi kecepatan vertikalnya dapat dikonversi menjadi kecepatan horizontal.

Sementara itu, Lee Loveridge, profesor fisika di Pierce College, mengungkapkan bahwa aksi para jagoan Fast and Furious 7 saat melompat dari satu menara ke menara lain di Etihad Tower "mungkin adalah aksi yang paling memungkinkan dalam film."

Sebagai informasi, kompleks Etihad Tower memiliki lima menara. Menara paling tinggi adalah 306 meter, sementara yang terendah 217 meter. Mobil yang digunakan untuk melompat menara adalah Lykan HyperSport yang berharga 3,4 juta dollar AS.

Dari penampakan dalam film, terlihat bahwa mobil mulai melompat dari menara 2, dan merupakan yang tertinggi. Setelah menabrak jendela, mobil kemudian membuat keributan pada sebuah pesta, sebelum akhirnya berputar dan melompat lagi ke menara 3.

Mobil "mendarat" di lantai yang sedang dalam pembangunan. Rem mobil tak berfungsi. Lalu, mobil kembali terjun ke menara 4 dan 5, yang terpendek. Di sana, mobil memasuki galeri seni, merusak sejumlah koleksi.

Loveridge menyampaikan perhitungan. Lykan HyperSport berbobot 1.362 kilogram. Sementara itu, jarak rata-rata antar-menara di Etihad Tower sekitar 45 meter. Loveridge memperkirakan, sekali terjun, mobil turun 2-4 lantai.

"Untuk terjun empat lantai, mobil harus bergerak dengan sudut 35 derajat ketika menghantam jendela gedung. Namun, dalam film, sepertinya sudutnya hanya 12 derajat. Jika itu yang terjadi, Anda akan melihat bagian belakang jatuh sebelum sampai lantai gedung," katanya.

"Jika mobil hanya terjun dua lantai, sudut saat mendarat adalah 18 derajat, lebih dekat dengan 12 derajat. Ini masih berada dalam rentang kesalahan perhitungan," imbuhnya seperti dikutip Vulture.com, Senin (6/4/2015).

Loveridge melanjutkan, "Terjun empat lantai membutuhkan waktu 1,6 detik, sementara terjun dua lantai membutuhkan waktu 1,1 detik. Untuk melompat 150 kaki (45 meter), mobil harus bisa bergerak 70 mil per jam kalau terjun empat lantai, dan 100 mil per jam kalau dua lantai."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau