Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makhluk Purba Bangkit Setelah 40 Tahun Mati secara Taksonomi

Kompas.com - 08/04/2015, 12:49 WIB

KOMPAS.com — Makhluk purba bangkit setelah sekitar 40 tahun mati secara taksonomi. Ilmuwan mengumumkan kebangkitan itu dalam jurnal ilmiah PeerJ.

Brontosaurus, makhluk purba yang bangkit, awalnya ditemukan tahun 1880-an oleh ilmuwan bernama OC Marsh. Berdasarkan analisis fosil pada tahun 1903, ilmuwan lalu memasukkan brontosaurus dalam genus apatosaurus, menamainya Apatosaurus excelsus.

Brontosaurus sebagai A excelsus eksis selama puluhan tahun hingga pada tahun 1970-an ilmuwan memutuskan untuk memusnahkannya secara taksonomi.

Menurut para ilmuwan kala itu, brontosaurus dan apatosaurus sebenarnya memiliki karakteristik yang sama sehingga tak perlu dibedakan. A excelsus yang berarti kadal petir dinyatakan sebenarnya tak pernah ada secara taksonomi.

Namun, penelitian Octavio Mateus, paleontolog dari Universidade Nova de Lisboa di Portugal, dan rekannya kini mengubah sejarah lagi.

Mateus mengobservasi 81 spesimen diplodocid, keluarga brontosaurus tergabung. Ia membandingkan ada dan tidaknya 477 fitur kerangka pada spesimen itu. Hasilnya, dia mengungkap bahwa brontosaurus dan apatosaurus punya banyak perbedaan.

Lebih dari itu, Mateus mengungkapkan bahwa brontosaurus tidak hanya layak menjadi spesies yang berbeda, tetapi juga genus yang berbeda.

Hasil penelitian, seperti diberitakan National Geographic, Selasa (7/4/2015), juga mengungkap bahwa keluarga diplodocid harus punya tiga genus lagi, yaitu brontosaurus dan galeamopus. Sebaliknya, genus dinheirosaurus dan supersaurus sebaiknya disatukan.

Menanggapi studi Mateus, Mike taylor, paleontolog dari University of Bristol, mengatakan bahwa dia sangat yakin brontosaurus merupakan genus sendiri.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, "Yang luar biasa dari studi ini adalah detailnya yang sangat mengagumkan. Akan sangat mudah bagi setiap orang untuk memahami yang mereka lakukan."

Mateus mengungkap, metode penelitian taksonomi hewan purba dengan analsis spesimen perlu dilakukan untuk memecahkan teka-teki taksonomi dan memahami evolusi hewannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com