Buku yang menyimpan wajah hantu itu bernama The Black Book of Carmanthen, berasal dari tahun 1250 dan memuat teks dari abad ke-9 hingga ke-12. Selama ratusan tahun, buku itu terus berpindah tangan dari satu pemilik ke pemilik lainnya.
Tahun 1904, buku itu dibeli oleh Sir John Williams, pendiri National Library of Wales di Inggris. Baru-baru ini, buku tersebut dipelajari oleh dua pakar budaya Anglo Saxon, Norse, dan Kelt dari Universitas Cambridge, Wyriah Williams dan Paul Russel.
Wajah serupa hantu ditemukan ketika ilmuwan memindai halaman fol 39v dari buku itu. Sosok hantu terletak dekat dengan tulisan tangan tambahan yang berdasarkan penggalan berasal dari masa antara abad ke-14 dan ke-15.
William dan Russel menduga, gambar hantu itu semula jelas. Namun, pada abad ke-16, pemilik buku yang bernama Jaspar Gryffith sengaja menghapusnya sehingga kini hanya tampak di bawah sinar ultraviolet.
Selain wajah hantu, pada halaman fol 49r, William yang melakukan penelitian untuk disertasinya menemukan gambar anjing yang kemungkinan jenis greyhound. Ia mengatakan, halaman tersebut adalah bagian favoritnya dalam buku itu.
"Saya juga jatuh cinta bagian puisi utama pada halaman itu, sebuah seri kata-kata kutukan kepada angsa karena menarik mata Gwallawg," kata William seperti dikutip Livescience pada Senin (6/4/2015).
The Black Book of Carmanthen yang terdiri dari 54 halaman merupakan kumpulan teks religius dan puisi dari berbagai masa. Buku itu juga menyimpan petunjuk sejarah tentang Kerajaan Longres dan Raja Arthur-nya serta petunjuk lokasi penguburan prajurit kuno.
Russel mengatakan, buku itu mungkin masih menyimpan banyak rahasia. "Yang kami temukan mungkin hanya puncak gunung es dari banyak hal yang bisa ditemukan seiring pencitraan semakin maju," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.