Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Simulator Jet Tempur Gripen C (Bagian I)

Kompas.com - 26/03/2015, 15:36 WIB

Oleh Dahono Fitrianto

KOMPAS.com - Mencoba menggunakan simulator penerbangan pesawat merupakan hal yang istimewa. Tidak semua orang mendapat akses ke fasilitas pelatihan para pilot tersebut. Bahkan, untuk simulator pesawat sipil pun, akses tersebut sangat terbatas.

Itu sebabnya, pengalaman mencoba simulator pesawat tempur JAS39 Gripen di Swedia, awal Maret lalu, sungguh menjadi kesempatan istimewa. Kompas mendapat kesempatan tersebut saat bersama lima wartawan asal Indonesia yang lain diundang perusahaan pembuat Gripen, Saab Group, berkunjung ke berbagai fasilitas produksi Saab dan fasilitas militer operator Gripen.

Perjumpaan pertama dengan simulator aktif Gripen tersebut terjadi saat rombongan diajak mengunjungi Wing Udara 7 (F7) Skaraborg di Pangkalan Udara Såtenäs di tepi Danau Vänern, danau terbesar di Swedia, Selasa (10/3/2015).

Wing tersebut menjadi pusat pelatihan bagi para pilot Gripen, baik dari Angkatan Udara (AU) Swedia maupun dari AU negara-negara pembeli jet tempur multiperan itu. Salah satu tahapan yang harus dilalui dalam masa pelatihan adalah "menerbangkan" Gripen di dalam simulator.

Letnan Kolonel Michael Lundqvist, Komandan Operasi Penerbangan F7 Skaraborg, mengatakan, para calon pilot Gripen harus menyelesaikan 30 misi penerbangan di simulator sebelum menjalankan misi yang sesungguhnya.

Di Pangkalan Udara Såtenäs ada dua simulator yang digunakan. Satu untuk varian Gripen A, yakni generasi pertama jet tempur ini yang berkursi tunggal. Satu lain untuk Gripen C, generasi kedua jet tempur yang kini aktif dioperasikan AU Swedia.

Akses menuju dua simulator itu sangat ketat. Semua orang diwajibkan meninggalkan segala bentuk kamera, termasuk telepon seluler, di loker kecil di luar pintu ruang simulator.

Di dalam ruangan, dua simulator tersebut diletakkan berseberangan. Di dalamnya terdapat ruangan berbentuk setengah bola dengan kokpit pesawat terletak persis di tengah menghadap ke dinding kubah setengah bola itu.

Pada saat simulator aktif, seluruh dinding kubah itu menjadi layar dari sejumlah proyektor yang menampilkan pemandangan lebih dari 180 derajat di semua sumbu di sekitar ruangan kokpit, kanan, kiri, atas, dan bawah.

Berfungsi lengkap

Dengan demikian, saat kita berada di dalam kokpit, pandangan mata sepenuhnya didominasi proyeksi di layar kubah sehingga sensasi realitas pun tercipta. Kokpit itu berisi semua fitur persis kokpit pesawat sesungguhnya lengkap dengan semua fungsinya.

Pada saat Kompas memasuki simulator Gripen C, seorang pilot tengah berlatih di dalamnya. Terdengar suara deru mesin jet yang sangat nyata. Tampilan gambar di layar kubah pun bagaikan foto. Selama beberapa menit kami menyaksikan pilot melakukan sejumlah manuver di udara, kepala mulai pusing karena lantai tempat kami berdiri seolah ikut terbang bermanuver.

Ada perbedaan antara simulator Gripen C dan Gripen A di Såtenäs tersebut. Pada simulator Gripen A, tiruan kokpit dilengkapi dengan head up display (HUD) nyata, berupa lapisan kaca transparan yang memantulkan informasi vital penerbangan tepat di depan pilot, sehingga pilot tak perlu mengalihkan pandangan dari situasi riil di depan pesawat untuk membaca berbagai informasi tersebut.

Sementara itu, simulator Gripen C tidak dilengkapi HUD. Sebagai gantinya, proyektor memproyeksikan citra HUD di layar sehingga saat kita duduk di kokpit, citra tersebut tampil seperti layaknya melihat HUD asli. "Ini dilakukan untuk efisiensi. Membuat kokpit dengan HUD asli sangat mahal," ujar petugas yang memandu kami ke fasilitas pelatihan tersebut.

Muncul rasa penasaran bagaimana rasanya berada di kokpit simulator tersebut dan menjajal "menerbangkan" jet tempur andalan Swedia itu. Sayang, kesempatan itu tak didapatkan Kompas di Såtenäs.

Cerita baru berbeda saat kami berada di fasilitas utama produksi Gripen di kota Linköping keesokan harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com