Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Radar, Keseksian Venus dalam Keadaan Telanjang Terungkap

Kompas.com - 12/03/2015, 20:16 WIB

KOMPAS.com - Planet yang kerap diasosiasikan dengan perempuan, Venus, adalah dunia yang panas dan tertutup. Atmosfer planet yang suhunya dapat mencapai 480 derajat Celsius itu kaya akan karbon dioksida dan awan sulfida, membuat permukaannya misterius.

Baru-baru ini, dengan keampuhan Green Bank Telescope (GBT) dan Arecibo Observatory yang dikelola oleh National Science Foundation di Amerika Serikat, ilmuwan sukses mengungkap wajah telanjang Venus.

Hasil pencitraan dua fasilitas astronomi berharga di Amerika Serikat itu menguak bahwa Venus kaya akan gunung, perbukitan, dan kawah. Ada garis hitam di tengah foto, merujuk pada wilayah Venus yang hingga saat ini masih sulit dicitrakan.

Wajah telanjang Venus itu dihasilkan dengan teknologi radar bistatik. Sinyal radar dipancarkan dari Arecibo Observatory, menembus ruang hampa dan atmosfer Venus, sampai di permukaan planet itu untuk kemudian dipantulkan kembali ke Bumi dan ditangkap GBT.

Walaupun wajah Venus pernah diungkap sebelumnya dengan wahana Magellan milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada tahun 1990-an dan wahana Poineer dan Venera milik Rusia, citra ini merupakan yang pertama didapatkan langsung dari Bumi.

Dikutip dari rilis National Radio Astronomy Labolatory pada Senin (9/3/2015), citra wajah telanjang Venus ini penting. Astronom bisa membandingkan citra yang diperoleh saat ini dengan pada masa lalu untuk mengetahui perbedaannya.

Salah satu yang bisa diobservasi adalah perubahan fitur geologi. Dengan begitu, aktivitas geologi Venus bisa diketahui. Selain itu, citra ini tentu saja menambah wawasan tentang planet Venus.

"Sungguh butuh ketelitian untuk mencari bukti adanya perubahan, tetapi pekerjaan itu saat ini sedang dilakukan," kata Bruce Campbell, ilmuwan senior dari Center for Earth and Planetary Studies di National Air and Space Museum di Washington, D.C.

"Sementara itu, membandingkan citra saat ini dan sebelumnya akan membantu meperoleh petunjuk baik tentang proses yang memengaruhi Venus," imbuhnya. Kajian tentang citra itu akan dipublikasikan di jurnal Icarus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com