Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mars Pernah Punya Lautan yang Lebih Besar dari Kutub Utara

Kompas.com - 06/03/2015, 21:24 WIB

KOMPAS.com - Mars pernah memiliki wilayah lautan yang lebih besar dari Samudra Arktik di Bumi. Besarannya cukup luas menutupi seluruh permukaan Planet Mars. Penelitian baru yang dilakukan NASA memberikan perkiraan tentang jumlah air di "Planet Merah" itu didasarkan pada pengamatan rinci dari dua bentuk yang sedikit berbeda dari air di atmosfer Mars.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu diterbitkan dalam jurnal Science yang dirilis pada Kamis (5/3/2015).

Studi ini menyatakan bahwa Planet Mars pernah ditutupi lapisan air sedalam 137 meter, yang berarti hampir setengah dari belahan bumi utara Mars. Di beberapa area, terdapat kedalaman air yang lebih besar dari 1 mil atau 1,6 kilometer.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar air di Mars, yakni 87 persen, telah lenyap di ruang angkasa. "Penelitian kami meneliti perkiraan berapa banyak air yang pernah dimiliki Mars," kata Geronimo Villanueva, penulis utama studi tersebut.

"Dengan pekerjaan ini, kami dapat lebih memahami sejarah air di Mars," kata Villanueva, ilmuwan di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland.

Michael Mumma, ilmuwan senior di Goddard yang juga penulis utama, menambahkan, "Karena Mars telah kehilangan banyak air, planet itu sangat mungkin basah untuk jangka waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa planet tersebut mungkin telah dihuni lebih lama," tutur Mumma.

Ilmuwan NASA mengatakan, perkiraan baru volume air di Mars tersebut dan tanda kimia yang berbeda dari dua jenis air ditemukan menggunakan teleskop Observatory Keck II 10 meter, teleskop inframerah fasilitas NASA, dan teleskop besar ESO yang terletak di Cile.

Perkiraan baru ini didasarkan pada pengamatan rinci dari dua bentuk yang sedikit berbeda dari air di atmosfer Mars. Salah satunya adalah H2O, terdiri atas dua atom hidrogen dan satu oksigen.

Yang lainnya adalah HDO, variasi alami ketika satu hidrogen digantikan oleh bentuk yang lebih berat, disebut deuterium. Dengan membandingkan rasio HDO ke H2O, ilmuwan mampu mengukur pengayaan dan menentukan berapa banyak air yang telah lenyap ke ruang angkasa.

NASA mengatakan, para peneliti sangat tertarik dengan wilayah dekat Kutub Utara dan Selatan karena es di kutub dikenal sebagai reservoir air terbesar di planet. (Elok Dyah Messwati/AFP/KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com