Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Supermarket di Paris, Arkeolog Temukan Ratusan Tulang Manusia

Kompas.com - 05/03/2015, 19:41 WIB

KOMPAS.com — Membongkar sebuah supermarket di kota Paris, arkeolog menemukan sesuatu yang mengejutkan, sebuah kuburan massal.

Ditemukan di bawah bangunan supermarket Monoprix oleh arkeolog dari French National Institute for Preventive Archaeological Research, kuburan massal itu menyimpan tulang belulang milik sekitar 200 individu.

Penemuan berawal dari rencana supermarket untuk melebarkan bangunan yang didahului dengan pelaporan kepada lembaga arkeologi untuk menyelidiki kemungkinan keberadaan peninggalan purbakala.

Arkeolog mengetahui bahwa supermarket berdiri di atas wilayah yang pada abad ke-12 hingga ke-17 digunakan sebagai rumah sakit. Mereka sudah menduga akan menemukan tulang belulang, tetapi tak menyangka akan menemukan kuburan massal.

"Kami sudah menduga akan menemukan sisa-sisa manusia karena telah mengetahui bahwa wilayah ini dahulu merupakan kuburan (di wilayah) rumah sakit, tetapi tak menyangka akan sebanyak yang kami temukan," ungkap Solene Bonleu, juru bicara French National Institute for Preventive Archaeological Research.

"Kami sudah meneliti sejumlah pemakaman rumah sakit sebelumnya, seperti di Marseilles dan Troyes, tetapi ini adalah penemuan pertama di Paris," ungkapnya seperti dikutip Huffington Post, Senin (2/3/2015).

Kuburan itu setidaknya terbagi menjadi 8 bagian. Tujuh bagian di antaranya menyimpan 5-20 individu. Sementara itu, bagian ke-8 menyimpan tulang individu yang tersusun berlapis.

"Yang mengejutkan adalah tubuh-tubuh itu tidak dilemparkan ke kuburan, tetapi ditata dengan rapi. Masing-masing, laki-laki dan perempuan, disusun rapi dari kepala ke ujung kaki untuk menghemat tempat," kata Isabelle Abadie, arkeolog yang memimpin ekskavasi.

Fakta bahwa banyak individu terkubur dalam satu wilayah dan disusun rapi menunjukkan pernah adanya krisis yang mengakibatkan kematian pada masa lalu. "Krisis ini mungkin karena epidemi, demam, atau kelaparan," ungkap Abadie.

Ilmuwan kini melakukan penanggalan karbon untuk mengetahui usia tulang belulang tersebut. Sementara itu, aktivitas belanja di supermarket itu tetap berlangsung, begitu juga ekskavasinya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com