Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Iklim Purba, Danau Towuti di Sulawesi Akan Diteliti

Kompas.com - 30/01/2015, 20:41 WIB

KOMPAS.com - Tim geolog yang terdiri dari peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Brown University di Amerika Serikat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan lainnya bakal meneliti Danau Towuti di Luwu Timur, Selawesi Selatan.

Penelitian bertujuan untuk mengungkap sejarah iklim wilayah nusantara, dan Sulawesi secara khusus, yang akan berguna bagi setiap badan meteorologi dan klimatologi untuk mengembangkan prediksi iklim masa depan.

Jim Russel, anggota tim peneliti dari Brown University, mengatakan bahwa penelitian akan dilakukan dengan mengebor dasar danau dan mengambil sedimennya. "Sedimen itu menyimpan sejarah iklim," katanya.

Danau Towuti luar biasa karena dianggap merupakan salah satu danau tertua di Indonesia yang diduga menyimpan sejarah iklim terlengkap. "Sedimennya mencapai ketebalan 300 meter," ungkap Russel dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Satria Bijaksana, geolog ITB, menuturkan bahwa Danau Towuti memiliki kelebihan dibanding danau-danau tua lain di Indonesia. "Kalau sedimen itu buku sejarah iklim, lembaran-lembaran di dalamnya paling rapi," jelasnya.

Menurut Satria, pengambilan sampel sedimen akan dilakukan mulai minggu ketiga April. Diharapkan, tahun 2016, tim sudah dapat menyajikan hasil penelitian awal. Analisis lain akan memakan waktu 2-3 tahun.

Hasil riset bakal membantu mengungkap umur Danau Towuti yang diduga jauh lebih tua dari Danau Toba. Penelitian juga bisa membantu ilmuwan memprakirakan iklim masa depan. "Ini berguna bagi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)," kata Satria.

Riset didukung oleh sejumlah pemberi donor seperti National Science Foundation dan sejumlah lembaga lainnya. Perusahaan pertambangan nikel PT Vale menyediakan logistik untuk riset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com