Nebra Sky Disc, demikian piringan itu disebut, diperkirakan dibuat tahun 1600 SM. Punya diameter sekitar 32 cm, piringan itu diduga juga merupakan peta angkasa pertama yang dibuat oleh manusia.
Penelitian oleh para arkeolog mengungkap bahwa piringan tersebut menggambarkan Bulan, dan sejumlah bintang dengan sangat jelas. Dipercaya, piringan itu dipakai sebagai kalender untuk menentukan musim tanam dan panen oleh masyarakat Zaman Perunggu.
Nebra Sky Disc di antaranya menunjukkan dengan jelas saat grup bintang bernama Pleiades dijumpai di belahan utara Bumi, wilayah Jerman bagian tengah. Saat Pleiades muncul bersama bulan purnama, saat itulah musim gugur dimulai, sekaligus saat panen harus dilakukan.
Piringan itu memesona banyak arkeolog. "Kita tahu orang masa lalu pasti punya gagasan tentang musim, Bulan, seperti kita," kata Alfred Reichenberger, peneliti dan juru bicara Museum Nasional Halle, seperti dikutip Daily Mail, Senin (22/12/2014).
Sebenarnya, ada gambaran kosmos yang berusia lebih tua, seperti dari masa Mesir Kuno. Meski demikian, Nebra Sky Disc unik. "Itu skematik. Hingga saat ini, belum ada sesuatu dengan fungsi sama yang konkret seperti Nebra Sky Disc," imbuh Reichenberger.
Tahun 2013, Nebra Sky Disc dinyatakan sebagai Memory of the World Register oleh UNESCO dan dianggap sebagai penemuan arkeologi paling penting pada abad ke-20. Piringan itu disebut Nebra Sky Disc sebab ditemukan di kota Nebra, 160 km dari Berlin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.