Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Khusus Penghancur Sampah Organik

Kompas.com - 23/11/2014, 15:56 WIB


Oleh: Angger Putranto

KOMPAS.com - Ribuan lalat memenuhi ruangan berbentuk rumah berukuran 7 meter x 7 meter setinggi 3 meter. Di depannya tertulis rearing house. Sebagian lalat hinggap di jaring-jaring sebagai dinding, sebagian lagi menghinggapi dedaunan pisang di ruangan itu. Itulah pasukan khusus lalat hitam pengurai sampah organik.

Sejumlah spons basah diletakkan di sudut lantai ruangan. Jaringan pipa air dan ujung penyemprotnya terpasang di atap. Semua itu untuk menjaga ruangan tetap lembab sehingga lalat nyaman tinggal.

Tepat di samping kanan rearing house atau rumah pembesaran itu berdiri bangunan berbentuk rumah ditutupi jaring-jaring lebih gelap yang biasa disebut reactor house. Tak banyak lalat di ruangan itu. Namun, ribuan bahkan jutaan larva (belatung/maggot) sangat mudah dijumpai di tumpukan sampah.

Reactor house adalah tempat larva menikmati santapan sampah kegemarannya. Kendati berada di sekitar ruang banyak sampah dan larva, tak perlu menutup hidung. Sampah itu hampir tak berbau.

Lalat dan larva di kedua ruangan itu bukan datang sendiri karena ada tumpukan sampah. Binatang yang sering dipandang menjijikkan itu sengaja didatangkan dan dikembangbiakkan Guru Besar Riset Ekonomi Pertanian Agus Pakpahan (58) dan Perusahaan Gula PT Gunung Madu Plantations. Lalat dan larva itu mendapat tugas khusus mengurai sampah di area perkebunan dan rumah tinggal milik perusahaan gula tertua di Lampung itu.

”Hermetia illucens”

Saat ini, sampah menjadi ancaman masyarakat. Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan, sampah juga membutuhkan lahan luas.

Pekan lalu, Kompas melihat proses pengembangbiakan Hermetia illucens dan bagaimana lalat-lalat hitam itu mengurai sampah rumah tangga dan sampah sisa pengolahan tebu. Serangga asli kawasan Amerika Utara itu diklaim sanggup mengurangi 80 persen sampah rumah tangga dan 10 persen limbah pengolahan tebu. Sampah sisa penguraian bisa dijadikan pupuk organik.

Hermetia illucens merupakan jenis serangga keluarga lalat yang jauh beda dengan lalat sampah (Musca domestika) pada umumnya dengan sifat yang tak dimiliki lalat lain. Masa dewasanya kurang dari delapan hari, yang ditujukan mencari pasangan dan bertelur. Tahap nonmakan lalat dewasa bersayap tanpa bagian mulut itulah alasan utama mengapa lalat-lalat itu tak dikaitkan dengan penularan penyakit kepada manusia.

Bahkan, larva atau maggot Hermetia illucens dapat membunuh dan menekan populasi bakteri jahat, misalnya salmonella dan coli, serta mampu mengolah limbah organik sangat cepat.

Maggot juga mengandung protein dan lemak tinggi sehingga baik digunakan sebagai pakan unggas atau ikan. Sisa kotoran maggot juga bisa dijadikan pupuk organik, padat atau cair.

Secara fisik, lalat hitam ini bertubuh lebih panjang dan ramping dibandingkan lalat umumnya. Tubuhnya mengilap, geraknya lambat. Jika dikembangbiakkan khusus dan jumlahnya mendominasi, lalat lain, seperti lalat hijau dan lalat sampah, akan menyingkir.

Agus menjelaskan, Hermetia illucens relatif mudah dikembangbiakkan. Tidak perlu perlakuan khusus. Dalam siklus hidupnya, lalat ini bisa bermigrasi secara mandiri saat bermetamorfosis dari fase maggot ke prepupa.

Siklus hidupnya relatif singkat, sekitar 40 hari. Fase metamorfosis terdiri atas fase telur selama 3 hari, maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari, dan lalat dewasa 3 hari. Lalat itu mati setelah kawin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com