Astrofisikawan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) sekaligus anggota Asosiasi Menteri Agama Brunei, Malaysia, Singapura, dan Indoensia (MABIM) mengatakan, "India, Pakistan, dan Bangladesh yang paling terakhir merayakan Idul Adha tahun ini."
Thomas mengungkapkan, perbedaan jatuhnya hari raya tersebut terjadi karena perbedaan metode pengamatan dan kriteria hilal. Metode dan kriteria yang digunakan di negara-negara Asia Selatan berbeda dengan yang dikenal di Indonesia.
Di Indonesia, dikenal wujudul hilal dan rukyatul hilal. Wujudul hilal dipakai oleh Muhammadiyah. Jatuhnya Idul Adha maupun Idul Fitri hanya ditentukan oleh perhitungan, tanpa pengamatan hilal secara langsung.
Metode lain yang dikenal di Indoensia adalah rukyatul hilal. Dengan metode ini, hilal diamati secara langsung dengan bantuan teleskop. Kriteria hilal yang berlaku sekarang, ketinggian minimal 2 derajat dengan jarak antara hilal dan Matahari minimal 3 derajat.
Thomas mengatakan, "kriteria hilal di India jauh lebih tinggi." Ia menjelaskan, di India, Idul Adha dan Idul Fitri ditetapkan dengan pengamatan hilal secara langsung tanpa memakai alat bantu.
Dengan metode itu, hilal cenderung teramati ketika sudah cukup tinggi dan tebal. Konsekuensinya, awal bulan dalam kalender Hijriyah ataupun waktu jatuhnya hari raya lebih akhir dari negara lain.
Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo menerangkan, dalam penentuan Idul Adha, proses yang dilakukan adalah menentukan waktu jatuhnya tanggal 1 Dzulhijah. Idul Adha ditetapkan pada hari ke-10 pada bulan tersebut.
Yang terjadi tahun ini, India tidak mampu mengamati hilal tanpa alat bantu pada Kamis (28/9/2014) lalu. "Konsekuensinya sehingga ya bulan Zulqaidah-nya digenapkan jadi 30 hari," kata Ma'rufin. Idul Adha pun jatuh pada 6 Oktober 2014.
Di Indonesia, Idul Adha tahun ini juga jatuh pada hari berbeda. pengikut Muhammadyah akan merayakan Idul Adha pada 4 Oktober. Sementara, kelompok lain akan merayakan pada 5 Oktober.
Di Australia, Idul Adha jatuh pada 4 Oktober. Alasannya, kata Ma'rufin, Australia mengacu pada ISNA (Islamic Society of North America) yangs memakai prinsip wujudul hilal untuk penentuan hari raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.