Diberitakan sebelumnya, Ali Akbar, salah seorang arkeolog yang terlibat riset, mengatakan bahwa koin tersebut merupakan benda kuno yang diduga berfungsi sebagai jimat. Koin tersebut diduga berasal dari masa antara 500- 5.200 SM.
Kondisi koin saat ditemukan sudah berwarna kehijauan. Warna itu membuat Ali yakin bahwa koin yang ditemukan memang berusia sangat tua. Ribuan tahun terpendam di tanah, koin mengalami proses oksidasi sehingga berubah warna.
Namun, arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, tak yakin bahwa koin yang ditemukan sudah berusia ribuan tahun. Ia melakukan analisis. "Itu koin mirip dengan koin Netherland Indie yang terbit tahun 1945," katanya.
Kemiripan kedua koin terlihat dari motifnya. Koin Netherland Indie juga memiliki motif gawangan di tepi dan bulatan di bagian tengah.
Lutfi menambahkan, usia koin juga tidak cocok dengan klaim usia lapisan tanah tempat koin ditemukan. Ditemukan pada kedalaman 11 meter, merujuk pada klaim tim riset Gunung Padang sebelumnya, seharusnya koin berusia jauh lebih tua dari masa 5.200 SM.
"Koin yang disimpulkan dibuat dengan teknik cetak ini kalau ditempatkan ke dalam lintasan pertanggalan karbon yang telah mereka buat umurnya lebih dari 22.770 tahun lalu karena berada di kedalaman 11 meter," kata Lutfi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.