Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kekayaan Energi di Laut

Kompas.com - 01/09/2014, 19:11 WIB

Oleh Brigitta Isworo Laksmi

KOMPAS.com - Laut  memiliki ”segalanya”. Laut menjawab ”semua” persoalan. Laut adalah ”ibu kehidupan”—jika kita ingat planet berevolusi dari zat gas-cair-padat. Potensi dan fungsi laut demikian luas rentangnya. Di sisi lain, laut juga menjadi daerah yang rawan berbagai gangguan, mulai dari penyelundupan, pencurian ikan, perompakan, hingga kecelakaan.

Sejumlah pakar dari berbagai bidang ilmu berkumpul, berbagi pengetahuan tentang peluang kemanfaatan, fungsi, dan kerentanan laut, di Center for Oceanography and Marine Technology (COMT) Universitas Surya, Jumat (29/8/2014), di Tangerang, Banten.

Menyambut janji presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi untuk mengembangkan sektor kelautan dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Cita-cita besar yang ditunggu-tunggu banyak pihak mulai dari kalangan akademisi dan ahli hingga pengusaha dan kalangan aktivis lingkungan.

Dalam pertemuan itu, Alan F Koropitan, Direktur COMT Universitas Surya, menegaskan peran dan fungsi laut. Menurut dia, selain sebagai pusat kedaulatan, laut juga berperan sebagai sumber pangan, poros maritim, serta alat dan sarana pemersatu bangsa.

Para ahli juga menegaskan posisi penting dan strategis negara kepulauan Indonesia. Konsep ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan rakyat semesta merupakan konsep yang strategis untuk visi kelautan.

Di luar itu semua, kita tak bisa menafikan peran teknologi untuk mewujudkan semua peran dan fungsi laut itu. Sekretaris Dewan Kelautan Dedy Sutisna menggarisbawahi, teknologi tak bisa ditinggalkan karena, ”Teknologi adalah akselerator untuk tiga pilar lain."

Dia menggambarkan pembangunan kelautan dan perikanan sebagai sebuah rumah dengan empat pilar. Tiga pilar selain iptek adalah sumber daya manusia, sumber daya kelautan dan perikanan, serta habitat (laut).

Laut sumber energi

Ketika Indonesia dalam kebijakan energi nasionalnya menetapkan adanya bauran energi baru dan terbarukan, laut belum dilirik serius.

Menurut peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia University, R Dwi Susanto, laut menyimpan banyak potensi untuk pengembangan energi baru terbarukan.

Sementara Alan yang menyampaikan paparan tentang peran iptek dalam pembangunan maritim menyatakan, ada beragam energi yang bisa dihasilkan dari laut melalui berbagai proses fisika.

Menurut dia, dari laut bisa didapatkan energi dari konversi gaya mekanik (energi gelombang dan energi arus laut) atau dari gaya potensial (energi pasang surut). Energi dari laut juga bisa muncul dari perbedaan temperatur air laut (energi panas laut atau ocean thermal energy conversion/OTEC). Sementara laut Indonesia luasnya meliputi 70 persen dari wilayah Indonesia dengan luas sekitar 5,8 juta kilometer persegi.

Menurut Dwi, dengan jumlah pulau yang mencapai belasan ribu, energi yang potensial dikembangkan adalah dari arus laut. Sejumlah penelitian telah dilakukan dengan sektor utama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Energi gelombang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com