Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Alih Fungsi dan Perburuan, Orang Utan Sesaki Penampungan

Kompas.com - 25/06/2014, 04:59 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Lebih dari 1.000 ekor orangutan saat ini berada di enam pusat rehabilitasi orang utan yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera. Ribuan orang utan ini adalah korban alih fungsi lahan serta perburuan dan perdagangan itu.

“Orang utan ini menjadi korban dari pembukaan (perkebunan) sawit dan tambang, (serta) hasil perdagangan bayi orang utan dan perburuan liar,” kata Citrakasih, salah satu dokter hewan yang bekerja di pusat rehabilitasi orang utan di Kalimtan Tengah, Selasa (24/6/2014).

Berbicara dalam pertemuan komunitas dokter hewan yang bekerja untuk konservasi orang utan (OVAG) di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Citra mengatakan jumlah orang utan tersebut sudah melampaui kapasitas tempat penampungan.

"Sekadar contoh, satu pusat rehabilitasi yang dikelola Borneo Orang Utan Survival, kapasitasnya 300 tapi sekarang menampung 500-an orang utan," kata Citra. Menurut dia, orang utan yang ditampung di pusat rehabilitasi ini kerap kali merupakan hasil sitaan aparat dari upaya penjualan ke Thailand dan China.

Sering pula, imbuh Citra, ditemukan orang utan dalam kondisi sakit atau cacat akibat perburuan liar. Kebanyakan orang utan yang sakit, sebut dia, menderita pilek, diare, TBC, malaria, dan kurang gizi. “Kami juga menemukan orang utan yang buta terkena tembakan peluru di kepalanya, ada juga yang mengalami trauma karena sempat disetrum,” tutur dia.

Pertemuan OVAG merupakan forum tahunan para dokter hewan yang bekerja di pusat rehabilitasi orang utan. Pertemuan ini melibatkan para pakar orang utan dari Indonesia, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jerman.

Salah satu pemerhati orang utan dari Universitas California, Amerika Serikat, Raffaella Commitante, mengatakan pertemuan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para dokter hewan Indonesia dan Malaysia terkait penanganan orang utan. “Ada 36 dokter hewan yang yang menjadi anggota OVAG sebagian besar mereka bekerja di pusat rehabilitasi orang utan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com