Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Atasi "Illegal Fishing", Perkuat Angkatan Laut atau Pakai "Drone"?

Kompas.com - 21/06/2014, 05:45 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Masalah kemaritiman disorot dalam Dialog Capres dan Cawapres bersama Kamar Dagang dan Industri, Jumat (20/6/2014). Salah satu yang dipertanyakan adalah strategi mengatasi masalah penangkapan ikan ilegal.

Dua pasangan calon presiden-wakil presiden memberi jawaban berbeda untuk mengatasinya. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berencana menambah sumber daya manusia untuk mengatasi masalah itu, sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla berpendapat peru pelibatan teknologi.

Prabowo mengatakan masalah penangkapan ikan secara ilegal harus diatasi dengan memperbanyak dan memperkuat sumber daya manusia yang menjaga laut Indonesia. "Kita perlu memperbanyak coast guard dan memperkuat (TNI) Angkatan Laut kita," kata dia.

Sementara itu, Jokowi berpendapat, "Illegal fishing itu besar sekali memang. Kami nanti akan kembangkan drone sehingga illegal fishing itu kita bisa dilihat di titik mana terjadinya."

Masalah tata kelola

Menyikapi pandangan kedua calon presiden tersebut, pakar kelautan dan pesisir dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Alan F Koropitan, berpendapat, "Permasalahan illegal fishing dan kelautan bukan masalah pertahanan dan keamanan, tetapi masalah tata kelola."

Alan mengatakan pengelolaan laut membutuhkan sistem terpadu, berupa Monitoring Control Surveillance (MCS). Di dalam MCS tercakup sistem pemantauan nelayan yang memiliki izin, log book, dan teknologi untuk memantau.

"Maritime aircraft atau yang oleh Pak Jokowi sebut sebagai drone itu memang salah satu komponen," jelas Alan saat dihubungi Kompas.com, Jumat. Penangkapan ikan secara ilegal bukan persoalan pertahanan keamanan, tega dia, yang karenanya penguatan Angkatan Laut saja tidak akan menjawab persoalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com