Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Nino Akan Datang pada Bulan Juli

Kompas.com - 13/06/2014, 16:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa El Nino dengan skala lemah hingga moderat berpotensi terjadi di Indonesia.

"Akan mulai dirasakan pada Juli," kata Andi Eka Sakya, Kepala BMKG, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Fenomena El Nino lemah hingga moderat akan mengakibatkan kemarau menjadi lebih kering dan mengurangi stok air.

Andi juga mengatakan, "El Nino akan menyebabkan mundurnya musim hujan tahun 2014/2015." Musim kemarau tahun ini bakal lebih panjang.

Munculnya fenomena El Nino, walaupun hanya skala lemah hingga moderat, perlu diantisipasi oleh beberapa pihak.

Untuk mengurangi kerugian karena berkurangnya stok air, masyarakat bisa mulai menampung air selagi hujan masih ada.

Sementara Andi juga merekomendasikan hujan buatan. "Mumpung sekarang awan hujannya masih ada," ujarnya.

Para petani juga perlu memilih komoditas pertanian yang tahan kering sehingga tak merugi ketika El Nino terjadi.

Prediksi El Nino yang dibuat oleh BMKG salah satunya didasarkan pada anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik.

Bulan Juni ini, suhu muka air laut di Samudra Pasifik masih dikatakan normal sebab anomali temperaturnya masih di bawah 0,5 derajat celsius, hanya 0,38 derajat celsius.

Adanya El Nino baru bisa dinyatakan bila anomali suhu di atas 0,5 derajat celsius. El Nino lemah antara 0,5 - 1 derajat celsius, moderat antara 1 - 1,5 derajat celsius, dan kuat lebih dari 1,5 derajat celsius.

Andi mengatakan, El Nino lemah akan terjadi antara bulan Juli hingga Agustus. Saat itu, anomali suhu muka laut 0,63 derajat celsius.

Sementara pada bulan November, El Nino moderat akan melanda Indonesia dengan anomali suhu mencapai 0,91 derajat celsius.

Media asing sempat menyebut bahwa El Nino tahun 2014 akan sekuat tahun 1997 dan dapat menyebabkan kekeringan parah.

Namun demikian, Andi mengatakan, menurut prediksi BMKG, El Nino tahun ini takkan separah tahun tersebut.

Sebabnya, indikator lain yakni Dipole Mode, anomali suhu di Samudra Hindia, menunjukkan angka normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com