Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Domba "Sakau"...

Kompas.com - 30/05/2014, 11:21 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Domba yang terlanjur memakan "darling pea" akan memperlihatkan perilaku bak manusia pengonsumsi narkoba. Sebagian kecil domba bisa pulih, sementara yang lain akan kehilangan kendali saraf bahkan mati.

Dokter hewan Greg McCann mengatakan toksin dalam tanaman tersebut menyerang enzim yang mempengaruhi metabolisme otak pada hewan yang memakannya.

"Mereka kehilangan kemampuan menilai di mana kaki mereka berada. Mereka berdiri miring, berkali-kali jatuh, terlihat buta, berjalan ke sana ke mari," ujar dia seperti dikutip surat kabar lokal Land.

"Mereka terlihat berpostur lucu, seperti kepala yang mengangguk lalu mengangguk lagi. Dalam kasus-kasus seperti di Coonabarabran, domba-domba ini terlihat berkedut."

Ironi

Lokasi tumbuh gulma "darling pea" di daerah bersemak di bawah pepohan dengan dataran yang bergelombang, menurut pakar gulma di New England University Brian Sindel, menjadi alasan ketidakpraktisan untuk membasmi tanaman ini.

Menggunakan pembunuh gulma dan pestisida untuk memberantas tanaman ini juga jadi persoalan rumit karena beberapa varietas dan tanaman asli yang tumbuh di kawasan tempat tumbuh "darling pea" termasuk kategori nyaris punah.

Diperkirakan butuh izin dari pemerintah negara bagian New South Wales di bawah ketentuan Undang-undang Vegetasi. Langkah serupa diperkirakan juga diperlukan di seluruh Australia.

Peternak Tony Knight yang harus kehilangan seratusan dombanya gara-gara tanaman ini mengaku sejauh ini solusi yang bisa dia lakukan untuk membasmi tanaman ini adalah justru dengan membiarkan domba memakannya.

"Ini ironis tetapi tampaknya hanya cara itu yang bisa dilakukan untuk mengendalikan tanaman ini," kata Knight. Tanaman tersebut, ujar dia, merupakan tanaman tahunan yang bila sesuatu memakannya akan langsung muncul lagi. Bila tunas yang muncul terus dimakan, tak akan butuh waktu lama untuk membuat tanaman itu mati."

Mengancam wol Australia

Hancurnya pagar dalam kebakaran yang meratakan 54.000 hektar padang rumput pada tahun lalu telah menyulitkan para peternak untuk menghalau domba peternak menjauh dari tanaman yang memikat dengan kembang ungunya itu.

Saat ini, Australia diperkirakan memiliki 74 juta kawanan domba, dengan 79 persen di antaranya adalah domba merino. Domba-domba ini dibiakkan untuk diambil bulunya, kemudian diolah menjadi bahan wol berkualitas tinggi.

Australia merupakan salah satu produsen dan eksportir wol terkemuka di dunia. Pasar wolnya mencapai 24 persen produksi global, dengan ekspor tahunan mencapai 3 miliar dollar Australia, setara lebih dari Rp 32 triliun, dengan China sebagai konsumen terbesarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com