Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Indonesia, seperti Apa Wajah Matahari Saat Gerhana Nanti?

Kompas.com - 29/04/2014, 09:52 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Fenomena gerhana selalu tampak berbeda bila disaksikan dari tempat yang berbeda pula. Demikian juga dengan gerhana matahari yang terjadi pada Selasa (29/4/2014) siang.

Di wilayah utara Antartika, gerhana akan tampak sebagai gerhana matahari cincin. Sementara, di Indonesia, gerhana akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian.

Meski sama-sama akan mengalami gerhana matahari sebagian, wajah matahari yang disaksikan oleh warga dari daerah yang berbeda di Indonesia tetap tak sama.

Perbedaannya adalah pada besarnya piringan matahari yang tertutup bulan. Di satu daerah, piringan matahari yang "digigit" bulan bisa lebih besar daripada daerah lain.

Berdasarkan simulasi astronom amatir, Ma'rufin Sudibyo, wilayah yang akan mengalami gerhana dengan magnitudo paling besar adalah Nusa Tenggara Timur.

Dari Kupang, piringan matahari akan terpotong sebanyak 6,1 persen. Wajah matahari saat gerhana kira-kira seperti di bawah ini.

Ma'rufin Sudibyo Wajah matahari saat gerhana pada Selasa (29/4/2014) ini.

Sementara, di Denpasar, piringan matahari yang terpotong lebih kecil, yakni 3,3 persen. Matahari akan tampak seperti ini.

Ma'rufin Sudibyo Wajah gerhana matahari pada Selasa (29/4/2014) dilihat dari Denpasar.

Di Jawa, magnitudo gerhana paling rendah. Di Malang misalnya, hanya 0,9 persen piringan matahari yang terpotong. Berikut perkiraan kenampakan matahari dari Malang.

Ma'rufin Sudibyo Ilustrasi wajah matahari saat gerhana pada Selasa (29/4/2014) dilihat dari Malang.

Kecilnya magnitudo gerhana di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara membuat gerhana hari ini sulit untuk diamati.

Bagaimana harus mengamatinya? Informasinya bisa ditemukan dalam artikel berikut. Artikel lain menguraikan waktu paling tepat untuk mengamati dan tempat terbaiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com