Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pari Hibrida Diduga Terkait Eksploitasi Ikan Berlebihan di Laut Jawa

Kompas.com - 03/04/2014, 21:39 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Pari hibrida atau hasil kawin silang antar-jenis ditemukan lewat analisis DNA sejumlah sampel pari tutul yang diambil dari Laut Jawa. Adanya pari hibrida diduga terkait dengan eksploitasi ikan secara berlebihan di perairan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Irma Shita Arlyza, peneliti genetika molekuler dan biologi kelautan dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, saat ditemui dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (3/4/2014).

"Dari sejumlah 113 sampel ikan pari tutul yang kita ambil dari Laut Jawa dan kita analisis secara molekuler, kami menemukan pari hibrida, artinya kawin dengan spesies lain," ungkap Irma.

Spesies hibrida, kata Irma, sebenarnya adalah suatu anomali. Di alam, secara natural, satu spesies hanya akan mampu kawin dengan spesies yang sama. Suatu spesies akan "memaksa diri" kawin dengan spesies berbeda bila ada faktor tertentu.

Irma menduga, "pari hibrida mungkin terjadi karena adanya eksploitasi berlebihan. Akibatnya, populasi satu spesies berkurang, dan ketika akan kawin, jenis itu tidak menemukan pasangan. Akhirnya harus kawin dengan spesies lain.

Tanda eksplotasi berlebihan bisa dilihat pada jumlah pari tutul jenis Himantura umbulata. Irma mengungkapkan, dari sejumlah 113 sampel yang diambil dari 8 lokasi, hanya 1 induvidu H. umbulata yang terkoleksi. "Ini sangat kecil," katanya.

Eksplotasi yang kemudian memicu adanya spesies hibrida, bila terus terjadi, dapat mengancam kelestarian jenis itu sendiri. Pasalnya, spesies hibrida selalu bersifat steril. Jika terlalu banyak hibrida, populasi akan terus merosot.

Irma menuturkan, kaitan antara hibrida dengan ekploitasi berlebihan masih dugaan. Namun, fakta bahwa Indonesia mengeksploitasi ikan secara berlebihan memang terjadi. Hal ini mengancam kelestarian laut.

Pari tutul merupakan salah satu jensi ikan yang banyak dimanfaatkan. Menurut Irma, tak ada satu pun bagian tubuh ikan ini yang tak berguna. Kulitnya bisa diolah menjadi barang komersial, dagingnya sebagai sumber protein, dan bagain dalam tubuhnya sebagai pakan hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com