Sebuah Pulau Karang Lahir Kembali Setelah 100 Tahun "Lenyap"

Kompas.com - 24/02/2014, 07:14 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Badai tropis atau topan yang terjadi pada tahun 1905 melenyapkan sebuah pulau karang yang ada di perairan Pasifik bernama Nadikdik Atol atau Knox Atol.

Kini, setelah lebih dari seabad lenyap disapu badai, ilmuwan dari Selandia Baru menemukan fakta bahwa pulau itu telah tumbuh kembali.

Murray Ford and Paul Kench, ilmuwan dari University of Auckland di Selandia Baru, memublikasikan temuannya di jurnal Geomorphology.

Dua pakar geologi itu menganalisis foto aerial dari Nadikdik Atol antara tahun 1945 hingga tahun 2010.

Badai yang terjadi pada 30 Juni 1905 memang menyapu bersih vegetasi pulau itu, merusak karang penyusunnya, dan menewaskan 60 penduduknya.

Namun, hanya dalam kurun waktu 60 tahun, tergolong cepat menurut ilmuwan, kini pulau itu tumbuh kembali, memiliki vegetasi lagi, dan stabil.

"Badai itu pastinya mengumpulkan sedimen dalam jumlah besar dan melemparkannya ke atas pulau itu sehingga membantu mengorganisasi lagi," kata Ford.

Efeknya, seperti diberitakan The New Zealand Herald, Kamis (20/2/2014), pulau baru muncul di sebelah pulau sebelumnya.

"Pulau-pulau berubah, bergerak, dan berganti, Anda akan melihat periode erosi di satu sisinya dan akresi di sisi lainnya," ungkap Ford.

Ford tinggal di Kepulauan Marshall, sebelah utara Nadikdik Atol, dan mengatakan bahwa pertumbuhan pulau itu sangat cepat.

"Bukti ilmiah menunjukkan bahwa di samping terjadinya badai seabad lalu, penyesuaian geomorfik pulau itu masih terus terjadi," imbuh Ford.

"Yang bisa dipetik dari hal ini adalah bahwa peristiwa besar bisa menghancurkan pulau, tetapi bisa memicu seri proses yang memungkinkannya kembali," kata Ford.

Menurut Ford, dengan memahami pertumbuhan pulau kecil itu, ilmuwan bisa memperoleh pemahaman tentang bagaimana sebuah pulau terbentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau