Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Polar Vortex", Menyerang Amerika, Menguntungkan Indonesia

Kompas.com - 07/01/2014, 13:53 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — "Polar vortex" yang merugikan Amerika Serikat diprediksi justru menguntungkan Indonesia untuk sesaat.

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian, mengungkapkan hal tersebut.

Edvin mengatakan, polar vortex yang menyerang Amerika Serikat saat ini terbentuk di wilayah kutub utara Kanada.

Akibat perbedaan tekanan, polar vortex tersebut kemudian mengalir ke selatan, terkunci oleh massa udara panas sehingga diam di suatu wilayah, memicu suhu rendah ekstrem.

Dilaporkan BBC, Senin (6/1/2014), suhu di beberapa wilayah Amerika Serikat mencapai titik ekstrem, terasa hingga -50 derajat celsius.

Sementara itu, 4.392 penerbangan dibatalkan dan 3.577 lainnya ditunda. Wilayah Minnesota menutup sekolah untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.

Polar vortex secara langsung memang tidak akan berdampak bagi Indonesia. Aliran udara dingin takkan sampai wilayah khatulistiwa.

Namun, secara tak langsung, polar vortex menguntungkan Indonesia sebab mengurangi dampak seruak dingin dari Siberia.

"Karena sekarang udara dingin sedang mengalir ke Amerika, aktivitas di Siberia belum terjadi," kata Edvin saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2014).

Aktivitas di Siberia berupa seruak dingin. Di Indonesia, seruak dingin bisa berdampak pada peningkatan curah hujan dan risiko banjir.

Seruak dingin Siberia diduga juga menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta pada tahun 2007 dan Januari 2013.

Karena belum ada aktivitas di Siberia, Edvin mengatakan, "jadi, Indonesia aman untuk sesaat. Curah hujan kurang. Risiko banjir di Jakarta lebih rendah," jelasnya.

Seperti dikatakan Edvin, berkurangnya hujan dan risiko banjir hanya untuk sesaat. Jadi, dalam jangka panjang, hujan dan banjir tetap harus diwaspadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau