Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan China Ciptakan Babi yang Bercahaya

Kompas.com - 29/12/2013, 21:21 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Ilmuwan China berhasil menciptakan babi pertama di dunia yang b isa bercahaya dalam gelap. Babi itu diciptakan dengan menyisipkan gen ubur-ubur pada embrio babi.

Teknik yang digunakan untuk menciptakan babi bercahaya pertama di dunia itu pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan di University of Hawaii.

Metode yang sama sebelumnya telah digunakan untuk menciptakan kelinci bercahaya pertama di dunia di Turki serta domba yang bercahaya.

Zhenfang Wu dan Zicong Li dari South China Agricultural University mendeskripsikan keberhasilannya dalam publikasi di jurnal Biology of Reproduction.

Beserta publikasi, ilmuwan China menyertakan video yang menggambarkan babi bercahaya. Babi tampak mengeluarkan suara dan meringkik, mungkin tanda bahwa babi itu takut gelap.

Cahaya hijau pada babi sebenarnya merupakan ekspresi gen yang disisipkan. Cahaya merupakan penanda bahwa gen yang disisipkan telah bersatu dengan material genetik babi.

Upaya menciptakan babi yang bercahaya ini bukan sekadar iseng. Tujuan utama studi ini adalah membuat hewan besar menghasilkan obat dengan cara lebih murah dan efisien.

"Bagi pasien yang menderita hemofili dan membutuhkan enzom yang membantu membekukan darah, kita bisa membuat enzim itu jauh lebih murah pada hewan daripada mendirikan pabrik yang akan menelan biaya jutaan dollar," kata Stefan Moisyadi dari University of Hawaii, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (27/12/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com