Tanda keberadaan berlian itu adalah adanya jenis batuan langka berwarna kebiruan yang bernama kimberlite.
Keberadaan kimberlite telah lama menjadi petunjuk adanya berlian di Siberia, Afrika, dan Australia. Kini, untuk pertama kalinya, ilmuwan menemukannya di Antartika.
"Akan mengejutkan bila tidak ada berlian di kimberlite ini," kata Greg Yaxley dari Australia National University di Canberra yang memimpin riset seperti dikutip Reuters, Rabu (18/12/2013).
Memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Nature Communcations, Yaxley mengatakan bahwa kimberlite ditemukan di Gunung Meredith, Pegunungan Prince Charles, Antartika Timur.
Meski kemudian penemuan ini memunculkan harapan penambangan berlian di Antartika, upaya mewujudkannya masih jauh dari harapan.
"Fakta adanya kimberlite Grup Satu penting karena berlian memang sangat mungkin ditemukan di tipe kimberlite hasil erupsi ini," kata Teal Riley dari British Antartic Survey seperti dikutip BBC, Rabu.
"Namun, bahkan dalam kimberlite Grup Satu, hanya 10 persen yang secara ekonomi bisa tampak, jadi masih sulit mengekstrapolasi hasil riset ini ke soal pertambangan berlian," imbuhnya.
Selain hambatan tersebut, ada pula hambatan legal yang membuat penambangan sulit dilakukan di Antartika, walaupun jumlahnya melimpah.
Ada Protocol on Envrironment Protection to the Antartic Treaty yang dibuat pada tahun 1991 yang secara jelas melarang aktivitas penambangan di sana.
Protokol akan dievaluasi lagi pada tahun 2041. Bila nantinya ada perubahan keputusan, barulah penambangan berlian dimungkinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.