Setidaknya, itulah fenomena yaang terjadi di Amerika berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of California, San Diego.
Menurut ilmuwan, laki-laki kini mulai bicara dengan nada lebih tinggi di akhir kalimat. Ilmuwan menamakannya "uptalk".
Ilmuwan menyadari hal tersebut saat melakukan studi tentang cara para uptalker membuat pernyataan dan menanyakan sesuatu.
Uptalker merupakan stereotip para perempuan yang tak stabil, berpikiran dangkal dan tidak cerdas.
Saat mendengarkan rekaman dari 24 responden, ilmuwan menyadari bahwa 12 laki-laki yang menjadi obyek studi ternyata juga bicara seperti para auptalker.
Para responden diberi tugas untuk menunjukkan arah serta mendeskripsikan kembali kejadian yang ada di komedi situasi yang baru saja dilihat.
"Kami menemukan bahwa uptalk terdapat di semua responden tak peduli latar belakang sosial ekonomi, etnis, bahasa, dan gender," kata Amanda Ritchart, ilmuwan yang memimpin riset.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan dalam pertemuan tahunan Acoustical Society of America di San Fransisco.
Riset juga menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam cara uptalker mengajukan pertanyaan dan membuat pernyataan. pada pernyataan, naiknya nada bicara terjadi lebih akhir.
Namun, perbedaan itu sulit disadari. Demikian dikatakan oleh Amalia Arvaniti yang kini merupakan peneliti di University of Kent.
"Studi kami mendobrak seterotip terkait uptalk, bahwa mereka yang biacara uptalk sebenarnya mengajukan pertanyaan bukan membuat pernyataan," kata Arvaniti seperti dikutip Daily Mail, Jumat (6/12/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.