Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leuser Masuk Daftar Tempat Paling Tak Tergantikan di Dunia

Kompas.com - 18/11/2013, 09:28 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Kawasan Ekosistem Leuser termasuk dalam daftar wilayah paling tak tergantikan di dunia menurut organisasi konservasi International Union for Conservation of Nature (IUCN).

IUCN melakukan survei pada 173.000 wilayah yang dilindungi dan 21.500 spesies yang masuk pada daftar spesies terancam IUCN. Kemudian, IUCN mengalkulasi dan membandingkan kontribusi setiap wilayah yang dilindungi pada kemampuan bertahan hidup setiap spesies.

Berdasarkan survei tersebut, IUCN menetapkan 78 situs, meliputi 137 dilindungi di 34 negara, sebagai area yang "paling tak tergantikan" di dunia.

Situs yang masuk dalam daftar tersebut adalah rumah bagi 600 spesies burung, amfibi, dan mamalia. Setengah di antara jumlah spesies tersebut merupakan spesies terancam dan banyak yang tidak bisa ditemukan di wilayah lain.

Salah satu wilayah yang masuk daftar area tak tergantikan menurut Pentagon Post, Jumat (15/11/2013), adalah Kawasan Ekosistem Leuser, Aceh.

Menurut leuserecosystem.org, wilayah Leuser merupakan daerah dengan jumlah keragaman tertinggi di Asia. Kawasan ini memiliki 105 spesies mamalia, 382 spesies burung, dan mencakup 95 persen spesies reptil.

Leuser juga merupakan rumah bagi banyak spesies yang makin terancam seperti orangutan sumatera, badak sumatera, gajah sumatera, serta pohon keruing.

Wilayah yang dinobatkan sebagai tempat paling tak tergantikan di dunia sendiri adalah Sierra Nevada de Santa Marta Natural National Park di Kolombia. Tempat lain di antaranya Western Ghats di India dan Taman Nasional Canaima di Venezuela.

Studi ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan manajemen lingkungan di wilayah-wilayah yang tak tergantikan tersebut.

Simon Stuart, pimpinan IUCN Species Survival Comission, dalam rilis IUCN, Kamis (14/11/2013), mengatakan, "Wilayah yang terlindungi hanya bisa memenuhi peran mereka dalam mencegah berkurangnya keanekaragaman hayati bila dikelola dengan baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com