Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit GOCE Mulai Masuki Atmosfer Bumi

Kompas.com - 11/11/2013, 08:51 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
ORLANDO, KOMPAS.com — Satelit sains, yang selama ini memetakan gravitasi bumi, diperkirakan telah kembali memasuki atmosfer bumi dan sebagian besar terbakar, Minggu (10/11/2013) petang waktu Amerika. Satelit ini telah kehabisan bakar selama tiga pekan terakhir.

Satelit tersebut dimiliki Badan Antariksa Eropa dan dikenal dengan nama Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer (GOCE). "Kontak terakhir stasiun pelacakan dengan GOCE terjadi pada Minggu pukul 17.42 (waktu setempat, atau 22.52 GMT, red), saat melintas 121 kilometer di atas Antartika," tulis Heinerd Klinkrad, Kepala Badan Antariksa Eropa yang menangani masalah puing antariksa, dalam laporan di situs Badan Antariksa Eropa.

Lokasi terakhir satelit itu terlacak secara resmi berada di "Karman Line", 100 kilometer di atas bumi. Diperkirakan 25 persen bagian dari satelit berukuran satu mobil itu dapat sampai kembali ke permukaan bumi. Puing-puing satelit kemungkinan besar akan jatuh ke laut.

"Pada saat Anda membaca ini, penerbangan pesawat ruang angkasa yang menakjubkan kemungkinan besar telah berakhir," tulis juru bicara badan antariksa Daniel Scuka yang ditulis di situs lembaga itu pada pukul 18.46 petang waktu setempat atau Senin (11/11/2013) pukul 06.45 WIB. Belum ada pernyataan lebih lanjut mengenai waktu dan lokasi "pendaratan" puing-puing satelit itu. 

GOCE diluncurkan pada 2009 untuk memetakan gravitasi bumi. Proyek yang digarap GOCE memetakan untuk pertama kalinya batas antara kerak dan mantel bumi, secara detail dan menyeluruh.

Satelit ini kehabisan bahan bakar pada 21 Oktober 2013 dan terus kehilangan ketinggian sebagai pengaruh gravitasi bumi. Berbobot 1,2 ton GOCE lebih kecil dibandingkan pesawat ruang angkasa lain yang baru-baru ini jatuh kembali ke atmosfer.

Sebelumnya, pada Januari 2012, probe Phobos-Grunt Mars milik Rusia yang berbobot 14 ton gagal "mengantariksa". Lalu, pada 2011, Satelit Penelitian Atmosfer NASA yang berbobot 6,5 ton dan satelit teleskop X-ray ROSAT milik Jerman berbobot 2,4 ton, juga tercatat kembali memasuki bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com