Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Gunung Padang Dibangun Empat Peradaban Berbeda

Kompas.com - 16/10/2013, 19:54 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com
— Riset arkeologis di situs Gunung Padang memunculkan dugaan bahwa situs tersebut dibangun oleh empat kebudayaan yang berbeda.

Arkeolog Universitas Indonesia yang tergabung dalam Tim Riset Mandiri Gunung Padang, Ali Akbar, mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil penggalian ditambah analisis geologi terbaru hingga Juli 2013.

Diduga sebelumnya, Gunung Padang bukan sekadar gunung, melainkan juga menyimpan jejak peradaban berupa bangunan megah di dalamnya.

Berdasarkan hasil riset terbaru, Ali mengatakan bahwa Gunung Padang bukan hanya benar-benar menyimpan bangunan, melainkan juga menyimpan banyak peninggalan arkeologis dari empat peradaban yang berbeda.

Ada empat lapisan budaya yang terdapat di Gunung Padang. Masing-masing lapisan budaya terdiri atas batuan yang dipisahkan oleh lapisan tanah.

Lapisan budaya pertama terdapat hingga kedalaman 2 meter. Penelitian arkeologi dan penanggalan karbon yang didasarkan pada batuan di lapisan itu menguak bahwa lapisan budaya tersebut menunjukkan masa 500 Sebelum Masehi (SM).

"Lapisan budaya kedua umurnya lebih tua, bisa sampai 5.900 SM," ungkap Ali saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2013).

Sementara adanya lapisan budaya ketiga dan keempat diungkap berdasarkan analisis tomografi, analisis yang didasarkan pada perbedaan cepat rambat suara ketika melalui medium yang berbeda.

Berdasarkan analisis tomografi, dikatakan ada ruangan bagian bangunan yang lebih tua, diperkirakan mencapai umur 10.000 tahun.

Danny Hilman Natawidjaja, geolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut bisa diketahui dari adanya zona dengan kecepatan suara rendah, merujuk pada adanya ruang kosong yang tak terisi batuan.

Ali mengatakan, "Situs Gunung Padang adalah situs yang dibangun, ditinggalkan, lalu didatangi lagi dan dibangun lagi."

Bangunan pertama adalah yang tertua, 10.000 tahun lalu. Bangunan digunakan untuk menyembah kekuatan alam. Menurut Ali, karena adanya bencana gempa Bumi, masyarakat saat itu kemudian meninggalkan.

"Tapi karena daerah sekitar situs Gunung Padang ini baik, maka masyarakat lalu kembali lagi," kata Ali.

Saat kembali, warga lalu membuat bangunan baru di atas bangunan lama. Bangunan lama terlebih dahulu dilapisi dengan tanah. Lapisan tanah itulah yang lewat penelitian dijumpai berada di antara lapisan batuan.

Menurut Ali, lapisan itu jelas merupakan tanah yang sengaja dikumpulkan untuk fondasi bangunan baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com